Sukses

Wanti-Wanti Bupati Muhdlor saat Sekolah Tatap Muka Diberlakukan di Sidoarjo

Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan mengingat sudah terlalu lama proses belajar mengajar siswa di sekolah yang melalui proses dalam jaringan atau online.

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengingatkan pelaksanaan sekolah tatap muka harus diikuti dengan protokol kesehatan.

"Harus mengedepankan protokol kesehatan," tegasnya, Selasa (30/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, pembelajaran tatap muka bisa dilakukan mengingat sudah terlalu lama proses belajar mengajar siswa di sekolah yang melalui proses dalam jaringan atau online.

"Gurunya sudah divaksin atau menjalani uji cepat secara reguler dan jangan ada apel terlebih dahulu, dan apabila dengan dimulainya proses belajar tatap muka ini ada lonjakan pasien maka harus langsung dihentikan," ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Sidoarjo juga sudah ada pada zona kuning, sesuai anjuran menteri pendidikan sudah melaksanakan proses belajar mengajar melalui tatap muka. 

Dalam simulasi pembelajaran tatap muka, Muhdlor menyaksikan persiapan sekolah mulai dari kehadiran siswa yang kurang dari 50 persen.

"Semua guru pengajarnya sudah menjalani tes cepat dan pada pintu masuk gerbang sekolah disediakan cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Aturan Tertulis

Muhdlor juga mengimbau pihak sekolah tidak menggunakan pendingin ruangan, jendela dan pintu di buka serta di ruang kelas untuk tidak menggunakan tirai dari kain, taplak meja dan juga adanya penyekat di meja guru. 

Di sekolah ini merupakan percontohan atau uji coba dan jika di dalam uji coba ini ditemukan formula yang pas maka bisa diikuti oleh sekolah sekolah yang lain. 

"Nanti akan ada aturan tertulis yang harus dipenuhi oleh semua sekolah jika akan mengadakan pembelajaran tatap muka," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.