VIDEO: Tim Densus 88 Menangkap Terduga Teroris di Nganjuk dan Tulungagung

VIDEO: Tim Densus 88 Menangkap Terduga Teroris di Nganjuk dan Tulungagung

Dari kejadian bom bunuh diri pada Minggu (28/3) lalu, Tim Densus 88 beserta TNI, dan Polri mendatangi sebuah rumah di Tulungagung, Jawa Timur, dimana pemiliknya merupakan terduga teroris. Tim Densus 88 mengamankan seorang pria beserta istri dan anaknya. Sementara itu di Nganjuk, Jawa Timur, Tim Densus 88 juga mengamankan seorang pria serta dibawa ke Mapolda Jatim, dengan barang bukti buku bacaan jihad, dan hp.

Rombongan petugas Densus 88 Mabes Polri ini langsung mendatangi dan menggeledah rumah terduga teroris di kawasan Tenggur, Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur. Dalam operasi ini, petugas mengamankan seorang pria berikut istri dan anaknya untuk dimintai keterangan. Bahkan petugas menyita barang bukti berupa 2 pucuk senjata api jenis pistol, 8 amunisi aktif, parang kecil dan sejumlah barang bukti lainnya.

"Saya jadi saksi untuk melihat, menggeledah rumah, itu kedapatan pistol 2," kata Purwanto, Perangkat Desa Tenggur.

Di willayah Nganjuk, Densus 88 juga menangkap pria di kawasan Kentingan, Puhkerep, karena diduga juga menjadi jaringan terorisme. Densus langsung membawa pria tersebut ke Mapolda Jawa Timur, untuk dimintai keterangan. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, berupa buku-buku jihad, gawai dan lain-lainnya.

"Satu orang informasinya, jenis kelamin laki-laki, tadi langsung diamankan temen-temen Densus untuk dilakukan pendalaman, untuk rilis detilnya nanti dari Polda atau Mabes, yang bersangkutan domisili di Kecamatan Rejoso," jelas AKBP Harviadhi Agung Pratama, Kapolres Nganjuk.

Sementara Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin selain mengecam dan mengajak masyarakat, dan tokoh-tokoh agama, tetap mewaspadai kelompok pendukung aksi-aksi kekerasan dan terorisme. Sebab sel-sel pendukung aksi kekerasan dan teror tersebut, menurut Wapres yang juga sesepuh Nahdlatul Ulama tersebut, masih ada dan hidup setiap saat bisa muncul kembali. Berikut seperti diberitakan pada Fokus, (31/3/2021).

"Terorisme itu tidak ada kaitannya dengan agama, tidak ada agama yang memberikan toleransi terjadinya terorisme, kekerasan, apalagi sampai membunuh orang lain bahkan membunuh dirinya sendiri," kata Ma'ruf Amin, Wakil Presiden RI.

Sedangkan pengamat terorisme dan eks pimpinan kelompok Jamaah Islamiyah, Nasir Abbas menilai keterlibatan perempuan dalam aksi terorisme, memiliki alasan yang sama dengan pelaku laki-laki, yakni doktrin untuk memerangi negara sendiri. Pernikahan menjadi salah satu jalan dalang di balik teror tersebut, untuk meyakinkan pasangannya untuk ikut menebar teror.

"Di saat wanita itu merasa terpanggil untuk inilah fardhu 'ain, maka mereka juga ingin melakukan sebagaimana lelaki, kalau di tempat konflik, mereka angkat senjata, mereka juga maju di medan pertempuran, kalau di luar tempat konflik, di sini mereka tidak mungkin untuk melakukan seperti perang konvensional, maka terjadilah aksi-aksi tersebut, jika lelaki bisa meledakkan dirinya, dianggap sebagai syahid, kenapa wanita tidak, nah itu dalam pikiran mereka," papar Nasir Abbas, Pengamat Terorisme.

Sementara sejumlah pemuda dari berbagai elemen organisasi gabungan arek-arek Suroboyo, menggelar keprihatinan di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Selain membentangkan spanduk yang berisi kecaman terhadap aksi terorisme di Makassar, puluhan peserta aksi juga menyalakan 1.000 lilin di atas trotoar Jalan Gubernur Suryo Surabaya, sebagai simbol keprihatinan atas aksi yang telah merobek persatuan bangsa.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 01 April 2021, 11:30 WIB

Video Terkait

Spotlights