Sukses

Nelayan Tewas Tenggelam Terseret Arus di Laut Tuban  

Kejadian itu bermula ketika korban baru selesai melaut bersama teman-temannya dengan menggunakan perahu jenis 15 gross tonnage (GT).

Liputan6.com, Surabaya - Miskan (67), nelayan Tuban tewas tenggelam setelah terseret arus ombak laut di Dusun Gadon, Desa Tambakboyo, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (6/4/2021).

"Korban sudah meninggal dunia ketika sampai di Puskesmas Tambakboyo," kata AKP M Adhi Makayasa, Kasat Reskrim Polres Tuban.

Kejadian itu bermula ketika korban baru selesai melaut bersama teman-temannya dengan menggunakan perahu jenis 15 gross tonnage (GT). Selanjutnya, korban bersama temannya berusaha menurunkan jangkar di lokasi kejadian.

"Korban yang baru selesai melaut bersama dengan teman-temannya menurunkan jangkar," beber Adhi.

Usai menurunkan jangkar, kemudian korban turun dari perahu untuk berenang menuju tepi pantai dengan bantuan jurigen dalam kondisi cuaca sedang buruk. Pada saat bersamaan itu tiba-tiba gelombang air laut tinggi dan korban terseret arus hingga tenggelam.

“Korban berenang ke tepi menggunakan jurigen, tiba-tiba angin berembus kencang sehingga korban terbawa arus ke arah timur,” jelas AKP M Adhi Makayasa.

Melihat hal itu, Munip salah satu teman korban berusaha menolong korban yang terseret gelombang air laut. Setelah berhasil di tolong, korban kemudian di bawa ke Puskesmas Tambakboyo Tuban tetapi nyawanya sudah tak tertolong lagi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tenggelam Terseret Arus

“Setelah berhasil ditolong kemudian korban dibawa ke Puskesmas Tambakboyo. Dari keterangan petugas Puskesmas Tambakboyo, korban sudah meninggal dunia ketika sampai di puskesmas,” jelas Adhi.

Lebih lanjut, korban tewas tenggelam terseret gelombang air laut karena tidak bisa berenang. Lalu jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga duka untuk dimakamkan.

"Ombak dan gelombang saat itu besar sehingga korban tenggelam karena memang tidak bisa berenang dan hanyut ke bawa arus," jelas Musa Himantoro Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional (KNTI) Tuban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.