Sukses

Jurus Dinkes Malang Dorong Warga Donor Plasma Konvalesen

Pihaknya ingin ASN bisa menginisiasi dan meberikan contoh bagi para pendonor di Kota Malang.

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Kesehatan Kota Malang terus berupaya mendorong warga untuk donor plasma konvalensen. Salah satunya adalah melakukan program screening bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) penyintas Covid-19.

"Kami berencana adakan program screening bagi ASN di lingkup Pemkot Malang. Jadi nanti supaya tahu berapa penyintas yang bisa mendonorkan plasmanya ke pasien Covid-19. Apalagi permintaan plasma konvalesen juga tinggi ya," ujar Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif, Jumat (9/4/2021) dikutip dari TimesIndonesia.

Pihaknya ingin ASN bisa menginisiasi dan menberikan contoh bagi para pendonor di Kota Malang. Apalagi, terapi plasma konvalesen sendiri merupakan salah satu cara untuk membantu pasien positif Covid-19 yang sedang berjuang.

"Sebenarnya kebutuhan konvalesen ini masih tinggi, karena seperti yang kita tahu ini bisa membantu kesembuhan pasien Covid-19," ungkapnya.

Terlebih, persediaan hasil donor seperti yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang memang masih kurang. Sehingga dengan adanya program ini bisa menjadi pemicu masyarakat untuk inisiasi donor plasma konvalesen.

"Di PMI Kota Malang itu kan masih kurang ya. Jadi untuk menggerakan masyarakat itu dari inisiasi ini pada lingkungan Pemkot Malang bisa menjadi rujukan dan acuan bagi warga Kota Malang," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Syarat

Dengan itu, dikatakan Husnul, tidak semua penyintas bisa melakukan pendonoran plasmanya. Hal itu dikarenakan memang ada berbagai syarat yang wajib dipenuhi oleh para penyintas.

"Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Seperti penyintas yang kategorinya sedang dan berat, itu tidak masuk screening ya. Sedangkan OTG (Orang Tanpa Gejala) itu juga tidak masuk," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.