Sukses

Pendeteksi Tsunami Baru Dipasang di Malang Sebelum Gempa 6.7 Menggoyang

Buoy atau alat deteksi tsunami baru saja dipasang di pesisir Sendangbiru, Kabupaten Malang, tepat satu hari sebelum terjadi gempa bumi berkekuatan 6,7 magnitudo

Liputan6.com, Malang - Gempa bumi berkekuatan 6.7 magnitudo mengguncang Malang dan sekitarnya siang tadi. Gempa itu dipastikan tak berpotensi menimbulkan tsunami. Di pesisir selatan Malang sendiri, baru saja dipasang buoy atau alat deteksi tsunami.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan sosialisasi sekaligus pemasangan buoy baru dilakukan satu hari sebelum gempa mengguncang malang. Saat itu sekaligus dipasang Buoy yakni alat deteksi tsunami.

“Kami baru kemarin sosialisasi ke warga soal ancaman gempa bumi dan pemasangan buoy di wilayah Sendangbiru,” kata Sadono Irawan di Malang, Sabtu, 10 April 2021.

Buoy itu bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Alat mengapung di perairan dan segera memberi informasi bila mendeteksi kemungkinan terjadi tsunami. Alat itu terintegrasi di pesisir selatan Jawa Timur.

“Di Jawa Timur ya baru ini terpasang buoy. Alat saling berintegrasi dengan alat lainnya di sepanjang pesisir. Segera mengirim informasi ke seluruh BPBD,” kata Sadono.

Sedangkan early warning system (EWS) khusus untuk deteksi gempa bumi sudah lama terpasang di BMKG. Sehingga keberadaan buoy ini satu cara menambah daya dukung mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami di Malang dan daerah sekitarnya.

“Kalau alat deteksi gempa bumi di Malang sudah ada BMKG Karangkates. Sedangkan buoy yang baru dipasang ini untuk deteksi tsunami,” ujar Sadono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gempa di Malang

Gempa di MalangGempa bumi berkekuatan 6.7 magnitudo mengguncang Malang pada Sabtu, 10 April 2021 pada pukul 14.00. Titik lokasi gempa berada di 8.95 Lintang Selatan dan 112.48 Bujur Timur. Titik pusat gempa berada di 90 kilometer barat daya Kabupaten Malang.

Titik episentrum gempa di kedalaman 25 kilometer itu disebut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tidak berpotensi tsunami. Di Kota Malang, guncangan terasa cukup kuat, terjadi dua kali selama beberapa detik.

Gempa menyebabkan kepanikan warga. Informasi semnatara, ada beberapa rumah dan gedung rusah. Sejauh ini juga belum ada laporan korban jiwa manusia akibat peristiwa alam tersebut. Tim masih mendata situasi di lapangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.