Sukses

Pantau Larangan Mudik, Polda Jatim Siapkan 7 Pos di Perbatasan Bali dan Jateng

Liputan6.com, Surabaya - Polda Jatim menyiapkan tujuh pos diperbatasan Bali dan Jawa Tengah (Jateng) dalam rangka mengantisipasi aturan larangan mudik lebaran 2021.

Nico mengungkapkan, pemerintah sudah mengeluarkan imbauan dan larangan untuk melaksanakan mudik. Titik-titik pos sudah dibuat dari hasil rapat dengan Mabes Polri bersama jajaran Polda. Di antaranya adalah Polda Jateng, Polda Jatim dan Polda Bali.

"Kami sudah membuat tujuh titik yang masuk ke wilayah Jawa Timur, dan berkoordinasi dengan jajaran Polda Jateng maupun Polda Bali," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Minggu (11/4/2021).

Nico mengatakan, yang paling penting adalah pengamanan di jalur Pelabuhan Ketapang. Polda Jatim sudah berkordinasi dengan Polda Bali untuk menentukan beberapa titik yang akan disiapkan.

"Harapannya masyarakat yang masuk itu adalah orang-orang yang bekerja hanya untuk sembako. Sedangkan yang lain harap mengikuti imbauan dari pemerintah untuk tidak mudik," ucapnya.

Nico menjelaskan, seperti diketahui bahwa Covid-19 masih ada di sekeliling. Masih ada orang yang jatuh sakit bahkan meninggal karena virus ini.

"Mari sama-sama kita ikuti apa arahan dari pemerintah, sehingga kita semua bisa menjaga diri. Jaga diri, jaga keselamatan kita masing-masing," ujarnya.

Penerapan sistem penyekatan juga akan dilakukan, guna pemeriksaan surat-surat kepada pengguna jalan atau masyarakat yang akan melakukan perjalanan luar kota maupun Provinsi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sistem Penyekatan

"Kami akan menerapkan sistem penyekatan, sehingga kalau misalkan mereka tidak dilengkapi dengan surat atau misalkan rekomendasi pekerjaan terkait dengan sembako, maka kita kembalikan, jadi harus balik," ucap Nico.

Selain itu, lanjut Nico, KTP juga akan diperiksa, suratnya yang dibawa itu dicek, pada titik nanti mau masuk ke Banyuwangi pasti suruh kembali kalau dari arah Bali. Dan dari Bali juga sudah pasti mengecek.

"Kami juga yang dari Banyuwangi mau ke Bali itu kita cek juga. Sehingga harapan dengan masing-masing menerapkan hal ini tentunya pergerakan itu akan dikurangi kerumunan juga akan dikurangi. Dan tentunya kalau kerumunan dan pergerakan dikurangi, otomatis resiko penyebaran Covid-19 bisa kita kurangi," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.