Sukses

Ini Fokus Khofifah Bangun Jatim di 2022

Khofifah menjelaskan, ada beberapa isu strategis nasional, seperti ketertinggalan infrastruktur di wilayah selatan Jatim, tingginya kemiskinan perdesaan, dan angka kematian ibu dan bayi.

 

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, fokus pembangunan Jatim di 2022 diarahkan ke pemulihan ekonomi, pembangunan infrastruktur wilayah selatan, pembangunan sumber daya manusia, serta reformasi pelayanan dasar seperti kesehatan.

"Ada beberapa isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan Jatim, bahkan nasional," ujarnya di sela Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Jatim Tahun 2022 di Surabaya, Kamis (15/4/2021), seperti dikutip dari Antara.

Khofifah menjelaskan, ada beberapa isu strategis nasional, seperti ketertinggalan infrastruktur di wilayah selatan Jatim, tingginya kemiskinan perdesaan, dan angka kematian ibu dan bayi.

Menurut Khofifah, untuk menyelaraskan RKP dengan RKPD Jatim di 2022, terdapat tujuh rancangan prioritas pembangunan Jatim, yakni pemulihan ekonomi kerakyatan melalui peningkatan nilai tambah sektor sekunder dan pariwisata, penguatan konektivitas antarwilayah dalam upaya pemerataan hasil pembangunan.

Kemudian, peningkatan layanan Infrastruktur, serta peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, produktivitas dan daya saing ketenagakerjaan serta pengentasan kemiskinan.

Selain itu, peningkatan kepedulian sosial dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal, peningkatan kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya energi, peningkatan ketahanan bencana dan kualitas lingkungan hidup, serta peningkatan ketentraman, ketertiban umum dan peningkatan kualitas pelayanan publik bagi Masyarakat di Jatim.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Strategis

Khofifah juga menyampaikan bahwa dalam rangka percepatan pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional dan pemerataan pembangunan nasional khususnya di Jatim, seperti tertuang dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 maka dibutuhkan langkah-langkah strategis dan terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Tentu untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian daerah dan nasional," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Total proyek percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur sejumlah 218 proyek dengan nilai investasi mencapai Rp294,34 triliun.

"Kami harap hal ini dapat meningkatkan pembangunan ekonomi melalui peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja, mengungkit percepatan pembangunan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Jatim," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.