Sukses

Waspada, Tren Harian Kasus Baru Covid-19 di Malang Naik Jelang Lebaran

Ruang perawatan di rumah sakit juga ada peningkatan pasien baru Covid-19 di Malang

Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang menyebut tren harian kasus Covid-19 di Malang kota cenderung naik. Keterisian ruang perawatan di rumah sakit pun juga menunjukkan ada penambahan signifikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan pada hari sebelumnya hanya ada dua kasus baru Covid-19 di Malang, tapi kasus harian baru ada penambahan sebanyak 12 kasus.

“Kasus harian masih fluktuatif kayak, bahkan keterisian kamar di rumah sakit cenderung naik,” ujar Husnul di Malang, Senin, 26 April 2021.

Dikatakannya, rumah isolasi atau safe house di Jalan Kawi biasanya hanya ada 30-40 pasien tapi sekarang bertambah ada 79 pasien baru yang dirawat. Pasien di RSUD Kota Malang juga naik dari biasanya 12 pasien jadi 49 pasien.

“Keterisian kamar di rumah sakit lain juga ada peningkatan pasien, dari biasanya rata – rata 36 persen sekarang 44 persen,” ujar Husnul.

Tren bertambahnya kasus Covid-19 di Malang kota itu menurut Husnul sepenuhnya berasal dari individu – individu baru. Bukan dari klaster keluarga atau klaster penyebaran tertentu. Ini menunjukkan pergerakan masyarakat masih harus dibatasi dengan ketat.

“Bagaimana pun juga Covid-19 menular dan menyebar bila ada pergerakan dan pertemuan antar satu dengan yang lain. Pergerakan masyarakat harus tetap dibatasi,” kata Husnul.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Update Covid-19 di Malang

Sementara itu, sampai dengan 26 April 2021 ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang ada sebanyak 6.301 kasus. Dari jumlah itu, 576 pasien meninggal dunia, 5.691 pasien telah sembuh dan 34 pasien masih dirawat.

Lalu kasus suspek Covid-19 ada sebanyak 6.569 pasien dengan 145 orang masih isolasi di rumah sakit, 28 orang isolasi mandiri di rumah, 115 orang meninggal dunia dan 6.569 kasus dinyatakan discarded.

“Fatality rate atau tingkat kematian pasien dari total seluruh kasus mencapai 9,1 persen,” kata Husnul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.