Sukses

Misi Dagang dengan Kepri, Pemprov Jatim Incar Pasar Singapura dan Malaysia

Khofifah mengharapkan kerja sama antara Jatim dan Kepri, tidak hanya menyasar konsumsi masyarakat Kepri, tetapi juga untuk pemasaran produk Jatim ke pasar Singapura dan Malaysia.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  menyatakan, Pemprov Jatim melalui misi dagang dengan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jatim untuk menyasar pasar Singapura dan Malaysia.

"Batam dan Kepri punya perbatasan dengan Singapura yang luar biasa sektor perdagangannya. Berbatasan lagi dengan Johor Malaysia. Ini akan menjadi potensi strategis," kata Khofifah saat menghadiri pembukaan Misi Dagang Jatim di Batam, Jumat. (30/4/2021), dikutip dari Antara. 

Khofifah mengharapkan kerja sama antara Jatim dan Kepri, tidak hanya menyasar konsumsi masyarakat Kepri, tetapi juga untuk pemasaran produk Jatim ke pasar Singapura dan Malaysia.

Khofifah menyakini hal tersebut dapat diwujudkan mengingat pelaku bisnis di Batam dan daerah lain di Kepri sudah memiliki koneksi dengan pasar internasional, sehingga mampu membawa UMKM Jatim ke pasar Negara Jiran.

Namun, dia tidak memiliki target nilai transaksi yang dibukukan dalam misi dagang secara strategis di Kepri. Namun, berdasarkan catatannya, nilai transaksi sudah mencapai Rp 201,5 miliar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keunggulan Masing-Masing

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan, misi dagang dua provinsi itu bertujuan memperlihatkan keunggulan ekonomi masing-masing.

"Jawa Timur punya keunggulan tersendiri, kita juga. Karena Kepri 96 persen wilayahnya laut. Produk spesifik yang harus kita dorong dan kembangkan harus produk-produk yang sumbernya dari laut," kata dia.

Ansar juga memuji berbagai hasil produksi UMKM Jatim, termasuk hasil pertaniannya.

"Tidak menutup kemungkinan nanti teman-teman para pelaku usaha pertanian bisa membuka kawasan inti dan plasma di tempat kita, karena pasar di Singapura terbuka cukup besar," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.