Sukses

34 Pekerja Migran Positif Covid-19 Dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya

Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menambahkan, pihaknya selalu siap siaga dalam menangani penderita Covid-19 yang berasal dari PMI.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua pelaksana relawan Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Radian Jadid membenarkan ada 34 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi positif hasil tes swab PCR.

"Total per hari ini telah masuk ke RSLI ada 34 pasien terdiri dari 17 laki-laki dan 17 perempuan kiriman dari Satgas PMI dari tempat karantina Asrama Haji Surabaya," ujarnya, Selasa (4/5/2021).

Radian mengungkapkan, pekerja migran tersebut berasal dari berbagai daerah, separuh lebih berasal dari Madura, yakni dari Sampang, Pamekasan, Bangkalan dan Sumenep. Yang lainnya dari Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo dan satu orang dari Kendal, Jawa Tengah.

"Mereka akan diberikan pelayanan khusus, dimonitoring kondisinya mulai masuk RSLI selama perawatan hingga kepulangan nantinya," ucapnya.

Penanggung jawab Rumah Sakit Lapangan KOGABWILHAN II Indrapura ( RSLKI) Surabaya, Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menambahkan, pihaknya selalu siap siaga dalam menangani penderita Covid-19 yang berasal dari PMI.

"Mereka justru menjadi perhatian serius, karena sangat berpotensi terjangkit dan menjadi perantara Covid-19 varian baru," ujarnya.

Nalendra mengatakan, berkaca pada kondisi badai tsunami Covid-19 di India, RSLI tidak mau kecolongan. Segala langkah antisipasif dan monitoring ketat akan menyertai penanganan penderita Covid-19 yang berasal dari pekerja migran.

“Contoh paling jelas adalah kasus di India," ucapnya.

Nalendra menyampaikan, adanya vaksinasi lebih dari 100 juta warga India telah menjadikan mereka euforia sehingga melupakan protokol kesehatan yang ada.

Padahal angka tersebut dibandingkan dengan 1,3 miliar jumlah penduduk India, masih jauh dari syarat herd immunity yang mengharuskan 70 persen dari populasi.

"Untuk itu vaksinasi jangan dijadikan sandaran dan alasan untuk abai terhadap protokol kesehatan, karena prokes adalah nomor satu dan mutlak untuk mengatasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Apalagi terbaru, lanjut Nalendra, kondisi Malaysia juga mulai ada indikasi mengarah ke sana (mutasi virus). Beberapa rumah sakit Covid-19 di sebagian kota di Malaysia sudah mulai penuh dalam menangani pasien Covid-19. Untuk itu pasien yang berasal dari Malaysia juga menjadi perhatian khusus.

"Informasi yang masuk menunjukkan dari 28 April hingga Selasa sore ini setidaknya sudah masuk sejumlah 4.177 PMI yang separo lebih diantaranya berasal dari Malaysia 2.298. Selebihnya berasal dari Singapura, Hongkong dan Brunei Darussalam," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatian Khusus

Nalendra menjelaskan, pasien dari PMI akan mendapatkan perhatian khusus, skrining dan pengambilan sampel ulang untuk selanjutnya dianalisis di RSLI dan juga dikirimkan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitkbangkes) Jakarta Pusat untuk penelitian lanjut terkait kemungkinan munculnya varian baru Covid-19 maupun spesifikasi yang berkembang atas virus tersebut.

Untuk kesiapan penangan PMI tersebut, Nalendra telah berpesan kepada seluruh nakes dan relawan di RSLI agar terus menjaga kondisi agar dapat bekerja menjalankan tugas dan memberikan pelayanan terbaik untuk kesembuhan pasien.

"Jaga kondisi, tertib dan taat dalam penggunaan APD sesuai levelnya, serta saling mengingatkan untuk keamanan, kesehatan dan keselamatan kita (nakes dan relawan) bersama," ujar Nalendra. 8 Attachments

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.