Sukses

Perjuangan Mudik Pekerja Migran, Tes Covid-19 Berulangkali hinggal Jadwal Pesawat Batal

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) mulai memadati di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Rabu (5/5/2021). Mereka pulang dari sejumlah negara setelah masa kerjanya habis.

Mereka tiba dengan jumlah bertahap untuk menjalani karantina hingga hasil pemeriksaan tes dinyatakan negatif. Jika positif, maka dikirim menuju rumah sakit rujukan. 

Nanang (22), pekerja migran dari Malaysia asal Kabupaten Trenggalek, menyatakan, tengah menunggu hasil Swab PCR di Asrama Haji Sukolilo. Sudah dua hari dia di Asrama Haji menjalani masa karantina sembari menunggu hasil tes tersebut. 

Apabila hasilnya negatif, Nanang boleh pulang dan kembali menjalani masa karantina tiga hari di kota asalnya.

Menurut Nanang, upaya seperti ini memang sedikit merepotkan. Namun demi keselamatan bersama saat pandemi Covid-19 ini, ia kooperatif menjalankan semua prosedur kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

"Pemerintah ngomong gini, ya kita harus ikut aja lah," kata Nanang, seperti dikutip dari TimesIndonesia. 

Ia berharap keadaan bisa segera kembali normal. Menikmati lebaran bersama keluarga.

"Semoga pandemi cepat habis, kerja bisa normal, nggak dipersulit lagi. Kan kita di perjalanan pun dipersulit," ucap Nanang. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja di Restoran

Kesulitan itu ia rasakan betul ketika menjalani rangkaian proses tes kesehatan. Saat berada di Malaysia ia harus mengikuti tes PCR dengan biaya yang cukup mahal. Jika dirupiahkan sekitar Rp 1,2 juta. 

"Harus nunggu, biasanya dari tempat kita tinggal itu jauh. Harus naik grab, belum ongkos lagi. Banyak lah, sekali jalan kira-kira itu habis Rp 5 jutaan," kata Nanang yang mengaku bekerja di restoran tersebut. 

Belum lagi, lanjut Nanang, tiket pesawat kerap kali cancel mendadak. Maka, saat hasil tes dinyatakan negatif, Nanang langsung lega. Ia kembali memupuk asa untuk pulang ke kampung halaman. 

Penerbangan transit di Singapura. Tak ada pemeriksaan, hanya ada tes point dan cukup menunjukkan aplikasi eHAC.  Setelah tiba di Surabaya, ia bersama pekerja migran Indonesia lainnya kembali menjalani tes swab. Saat ini ia tengah menunggu di Asrama Haji Sukolilo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.