Sukses

Mati Mendadak dengan Perut Penuh Kerikil dan Besi, Ternak di Tulungagung Kena Santet?

Kepala Desa Sidomulyo, Mulyono saat dikonfirmasi membenarkan matinya ternak sapi itu. Ia bahkan mengatakan, sapi mati satu kandang secara beruntun.

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah ternak sapi di Tulungagung ditemukan mati mendadak dengan kondisi mencurigakan.  Kesaksian warga, dalam organ perut maupun usus besar ternak yang mati rata-rata ditemukan benda-benda tak wajar, seperti kerikil, besi dan tali rafia.

"Ya baru kemarin kami mendapat pengaduan dari warga," kata Kepala Dinas Peternakan Tulungagung Mulyanto di Tulungagung, dikutip dari Antara, Kamis (20/5/2021).

Namun, sejauh ini belum diketahui penyebab kematian-kematian ternak tersebut. Apakah karena keracunan, terpapar virus/bakteri, atau penyebab lain. Misalnya, sengaja diracun orang lain dengan maksud dan tujuan tertentu.

"Kami akan segera kirim tim ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan," ucapnya.

Kepala Desa Sidomulyo Tulungagung, Mulyono saat dikonfirmasi membenarkan matinya ternak sapi itu. Ia bahkan mengatakan, sapi mati satu kandang secara beruntun.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikira Virus

Awalnya warga menduga matinya sapi itu akibat virus atau wabah seperti pada 2017, hingga sebabkan ratusan sapi mati. Namun, sekarang warga curiga kematian sapi ini bukan disebabkan oleh wabah.

"Saat dibedah perutnya ada kerikilnya, besi dan tali rafia," ungkap Mulyono.

Selain sapi, kambing milik warga juga tak luput dari dugaan santet ini. Dalam perut kambing itu ditemukan besi dalam jumlah banyak.

Bahkan, dalam video pembedahan perut kambing oleh warga 1 menit 39 detik, terlihat warga memikul usus perut dan keluar suara benda keras mirip logam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.