Sukses

Kasus Covid-19 Meningkat, DPRD Minta Sekolah Tatap Muka di Surabaya Dikaji Ulang

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyarankan, rencana sekolah tatap muka awal ajaran baru dikaji ulang. Sebab, saat ini kasus Covid-19 di Surabaya tengah meningkat.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti menyarankan, rencana sekolah tatap muka awal ajaran baru dikaji ulang. Sebab, saat ini kasus Covid-19 di Surabaya tengah meningkat.

"Sekolah tatap muka tergantung pada kebijakan kepala daerah. Pada dasarnya sekolah tatap muka dibolehkan oleh pemerintah untuk daerah yang berstatus zona kuning atau oranye, namun tidak untuk yang berstatus zona merah. Sedangkan Surabaya saat ini berstatus zona oranye," katanya dikutip dari Antara, Kamis (17/6/2021).

Reni mengingatkan, jangan sampai sekolah tatap muka menimbulkan klaster sekolah, sehingga menambah angka penularan COVID-19 di Surabaya.

Selain tergantung pada kebijakan kepala daerah, lanjut dia, juga harus memperhatikan persetujuan orang tua. "Bagi siswa yang tidak mendapat izin sekolah tatap muka, harus dilayani lewat pembelajaran daring," ujarnya.

Ia menilai wali kota dalam hal ini sangat berhati-hati mengingat angka aktif COVID-19 di Surabaya meningkat dan juga per Kamis ini ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Surabaya sudah penuh.

"Semangat wali kota melindungi warganya, begitu juga  kami di DPRD juga memiliki semangat sama agar angka COVID di Surabaya bisa turun," ujarnya.

 

Saksikan video pilihand di bawah ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Angka Penularan Naik Jadi 9 Persen

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjelaskan angka positivity rate atau tingkat penularan COVID-19 di Kota Surabaya naik 9 persen dari sebelumnya usai Lebaran masih di kisaran 5 persen atau dalam posisi aman.

"Ketika ada kenaikan dari 5 persen menjadi 9 persen di Surabaya, maka berarti ini merupakan alarm dan warning. Berarti harus hati-hati, saya harus warning betul harus tetap menjaga protokol kesehatan," katanya.

Menurut Eri, karena tingkat penularan naik, maka Pemkot Surabaya gerak cepat untuk terus mengantisipasinya, salah satunya dengan memasifkan kembali swab test atau tes usap secara massal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.