Sukses

Pasien Melonjak, Pemkot Surabaya Diminta Tambah Persediaan Tempat Tidur Rumah Sakit

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengatakan, pihaknya meminta Pemkot menambah persediaan tempat tidur di sejumlah rumah sakit, menyusul melonjaknya kasus COVID-19 akhir-akhir ini. 

"Saya menerima banyak tanggapan maupun pertanyaan dari warga seputar kebutuhan isolasi perawatan COVID-19 di rumah sakit," katanya, Rabu (23/6/2021), dikutip dari Antara. 

Reni mengatakan, ada warga Putat Jaya yang hasil tes usap PCR-nya positif dan kondisinya melemah pada Selasa (22/6/2021) malam, namun kesulitan mendapatkan ruang isolasi di rumah sakit, sehingga malamnya meninggal dunia di rumah.  

"Ada lagi warga Rungkut tes usap PCR positif sejak pagi hingga malam antre di UGD RSUD BDH belum juga dapat kamar isolasi. Warga itu jauh-jauh ke RSUD BDH karena RS di wilayah Surabaya Timur juga penuh. Kondisi ini mengkhawatirkan, dan perlu aksi cepat untuk beri solusi," katanya.

Menurut dia, laporan warga terpapar COVID-19 dalam sepekan ini yang terus bertambah, hal ini sesuai data di Satgas COVID-19 Surabaya bahwa memang terjadi lonjakan kasus positif. 

"Kondisi demikian perlu diwaspadai oleh semua pihak. Warga mohon tetap tenang agar imun terjaga.  Angka kesembuhan di Surabaya sebenarnya tinggi sampai sekitar 94 persen, bahwa saat ini warga terpapar bertambah itu juga fakta. Kami berharap bahwa kasus COVID-19 yang saat ini tengah naik tidak semakin melonjak," katanya. 

Politisi perempuan PKS ini juga tidak bosan-bosannya untuk mengingatkan kepada masyarakat pada umumnya agar menegakkan protokol kesehatan. Bagi Reni, prokes bukan hanya sekedar aturan namun juga dipandang sebagai upaya untuk melindungi sesama.

"Dapat dijumpai pula bahwa beberapa pasien yang terpapar tanpa menunjukan gejala (OTG) sehingga sangat rentan untuk menularkan penyakit ke orang-orang yang lain," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 M

Reni juga mendorong Dinkes Surabaya terkait penanganan laju positivity rate COVID-19 dengan memerkuat 3T (testing, tracing, treatment), 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi interaksi) dan percepatan vaksinasi.  

"Surabaya pernah mengalami situasi yang lebih berat dari kondisi saat ini, manajemen kasus COVID-19 di Surabaya saat zaman Bu Risma terus membaik. Warga terpapar selalu terpantau dan segera disiapkan ruang isolasi baik di Asrama Haji maupun RS, keluarga yang dirumah segera diberi bantuan permakanan.  Oleh karena itu diharapkan penanganan saat ini bisa lebih siap, cepat dan lebih baik lagi," kata Reni. 

Menurutnya, upaya yang telah ada perlu diperkuat dan ditingkatkan lagi agar ketika ada warga terpapar bisa segera ditangani dan terbantu untuk mendapatkan ruang isolasi sebagaimana kebutuhannya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.