Sukses

Penerangan Jalan di Tulungagung Dipadamkan Selama PPKM Darurat

Liputan6.com, Tulungagung - Pemerintah Kabupaten Tulungagung mulai mematikan seluruh penerangan jalan umum (PJU) di jalan-jalan protokol kota setempat dan juga kota kecamatan demi mengoptimalkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di daerah itu.

"Terhitung mulai hari ini, Senin (5/7) mulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB lampu PJU di Tulungagung dimatikan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro di Tulungagung, Senin, 5 Juli 2021.

Pemadaman PJU juga dibarengi dengan kegiatan patroli gabungan oleh Satpol PP bersama unsur TNi/Polri, dilansir dari Antara.

Seluruh toko modern, pertokoan, pujasera, hingga kafe dan warung-warung jalanan diminta tutup. Jika pun masih ada yang berdagang, pembeli makanan tidak boleh makan di tempat alias harus dibawa pulang.

Kondisi ini membuat jalanan di jalan-jalan protokol sepi dari kendaraan. Warga lebih banyak beraktivitas di rumah-masing alih-alih melakikan kebiasaan kuliner malam hari.

"Selain alasan keamanan, waktu dua jam ini kami rasa efektif untuk mengurangi mobilitas dan pergerakan masyarakat," kata Galih di Tulungagung.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PJU yang Dipadamkan

Namun sebenarnya pemadaman lampu PJU dilakukan tidak di semua ruas jalan.

Ada beberapa jalan protokol yang bakal digelapkan, seperti Jalan Diponegoro, Ahmad Yani, Kapten Kasihin, Antasari, Wahidin Sudiro Husodo, seputar alun-alun dan beberapa ruas jalan lainya.

Saat ini angka kasus COVID-19 di Tulungagung per 5 Juli 2021 tercatat berjumlah 3.621 orang, dengan 3.312 orang di antaranya sembuh, 223 orang masih dirawat di di RSUD dr. Iskak Tulungagung, RS Bhayangkara dan RS Darurat COVID-19, kemudian 15 orang isolasi mandiri dan 71 orang meninggal.

Rata-rata kasus harian di daerah ini juga menunjukkan tren meningkat, dari sebelumnya berkisar antara 5-10 kasus menjadi 10-30 orang per hari.

Selain masalah ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan, masih tingginya mobilitas warga disinyalir sebagai penyebab terus meningkatnya kasus harian di daerah ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.