Sukses

Peran AHY dan Andika dalam Membidani Lahirnya Unhan 

Nama Universitas Pertahanan (Unhan) menjadi populer setelah pemberian gelar Profesor Honoris Causa kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Universitas Pertahanan (Unhan) menjadi populer setelah pemberian gelar Profesor Honoris Causa kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Berbeda dengan Akmil yang sudah berdiri sejak 1945, Unhan baru berdiri pada 2009 atau 64 tahun sejak Indonesia merdeka di kawasan Sentul, Bogor. Indonesia.

Kampus ini didirikan atas inisiatif Presiden SBY. Kala itu, SBY menugaskan Guru Besar UI yang sempat menjadi Menteri Pertahanan Yuwono Sudarsono dan Letjen TNI Syarifuddin Tippe, yang menjadi rektor pertama Unhan.

Tentu saja dua tokoh tersebut tidak bekerja sendiri. Channel MPS di Youtube mengungkapkan, bahwa di level teknis operasional, ada sekelompok kecil perwira muda turut bekerja keras mewujudkan kerja besar ini.

"Diantaranya adalah Letkol Andika Perkasa, Jenderal TNI yang jadi Kasad. Satu lagi adalah AHY, yang waktu itu berpangkat Kapten," ungkap kata Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng Sila, alumni Akmil 1990, kakak kelas AHY (2000) dan adik kelas Jenderal Andika (1987).

Bukan kebetulan mereka dipilih untuk mengerjakan tugas pelik ini, mengingat arahan Presiden SBY untuk menjadikan Universitas Pertahanan sebagai lembaga berstandar kelas dunia dengan berbasis riset yang melestarikan nilai-nilai kebangsaan.

Letkol Andika dan Kapten AHY dikenal sebagai perwira-perwira muda yang cerdas, menguasai bahasa asing dan sempat mendapat tugas pendidikan lanjutan di luar negeri, selepas Akmil.

"Mereka berdua keliling yang ke berbagai tempat untuk melakukan studi banding," ujar Saleh.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Luar Negeri

Letkol Andika, Kapten AHY dan sejumlah kecil perwira militer lainnya berupaya menjembatani studi pertahanan yang kompleks, bersifat multidisipliner dan terus berkembang mengikuti perubahan geopolitik global, dengan kebutuhan kajian pertahanan yang riil sesuai dengan situasi dan kondisi Indonesia.

Kerjasama dilakukan dengan beberapa universitas serupa di luar negeri. Bahkan ketika memulai perkuliahan, para mahasiswa angkatan pertama masih diajar oleh dosen terbang dari luar negeri.

Kini, Unhan menyediakan akses pendidikan bidang pertahanan dan bela negara; mengembangkan ilmu pertahanan dan bela negara sebagai kajian interdisipliner serta menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.