Sukses

Harga Oksigen Kesehatan di Kota Kediri Stabil Meski Permintaan Meroket

Dari hasil sidak tersebut, ketersediaan oksigen untuk Kota Kediri masih aman. Kebutuhan oksigen yang sedang meningkat ini juga tidak mempengaruhi harganya karena masih sama saat situasi normal.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan forkopimda melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan penyedia tabung oksigen dan toko obat guna memastikan stok tercukupi di tengah tingginya jumlah pasien yang membutuhkan saat pandemi COVID-19.

"Di sini kami meminta tolong kepada PT Samator untuk terus membantu dalam penyediaan oksigen. Karena di Kediri itu ada 500 sekian tempat tidur untuk pasien COVID-19 dan itu terisi penuh oleh warga Kota Kediri dan daerah lain," kata Wali Kota di Kediri, Kamis, 7 Juli 2021.

Pihaknya meninjau secara langsung stok tabung oksigen di PT Samator, Kota Kediri. Pengecekan dilakukan guna memastikan ketersediaan oksigen, dilansri dari Antara.

Pihaknya menegaskan tidak mau kecolongan dalam hal ketersediaan oksigen. Terlebih lagi, saat ini angka konfirmasi positif COVID-19 naik, sehingga permintaan lebih banyak daripada ketersediaannya.

Dari hasil sidak tersebut, ketersediaan oksigen untuk Kota Kediri masih aman. Kebutuhan oksigen yang sedang meningkat ini juga tidak mempengaruhi harganya karena masih sama saat situasi normal.

Namun, karena lonjakan kenaikan kasus COVID-19 saat ini, ternyata perusahaan tersebut juga kewalahan dalam memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Kebutuhan rumah sakit akan oksigen lebih banyak daripada sebelumnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketersediaan Obat

Setelah melakukan pengecekan ke perusahaan penyedia tabung oksigen, Wali Kota Kediri bersama Forkopimda Kota Kediri juga mengunjungi PT Enseval Putera Megatrading, perusahaan distribusi barang untuk melakukan pengecekan ketersediaan dan harga obat.

Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengungkapkan pemantauan dan koordinasi ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga 12 item obat terapi COVID-19 yang telah ditentukan oleh Kementerian Kesehatan tersebut.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama kita saling menjaga. Bila ada informasi sekecil apapun bisa disampaikan kepada saya atau yang lainnya. Memang harus bersama-sama memantau dan melihat situasi saat ini, bukan hanya forkopimda namun diharapkan masyarakat juga bisa memberikan informasi," kata Kapolres Kediri Kota.

Di Kota Kediri, hingga Rabu (7/7) terdapat 1.694 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 34 orang yang suspek, dan 46 orang probabel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.