Sukses

Dinkes Malang Data Ulang Warga Isoman Lewat RT

Liputan6.com, Malang - Dinas Kesehatan Kota Malang sedang mendata ulang pasien Covid-19 di Malang yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman). Salah satu tujuannya, penyelarasan data agar tak ada isoman luput dari pantauan.

Salah satu cara pendataan ulang pasien positif Covid-19 di Malang kota yang sedang isoman itu dengan meminta setiap ketua RT dan RW. Agar mengecek di wilayah masing – masing lalu mendata dan melaporkan bisa lewat puskesmas terdekat maupun kelurahan.

“Ini strategi dan pemetaan. Sebab belum semua terdata, ini nanti semua isoman harus masuk dalam data,” kata Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Jumat (30/7/2021).

Dengan begitu, setiap kelurahan bakal jadi salah satu lumbung data dan informasi. Setelah itu, rekapitulasi data dari seluruh kelurahan akan disandingkan dengan data resmi yang dipegang oleh Dinas Kesehatan.

“Disandingkan dengan data kami baik pasien yang sedang dirawat di rumah sakit maupun di rumah karantina,” ujar Husnul.

Jumlah pasien yang terpantau oleh pemerintah maupun yang luput dari pengawasan selama ini jadi salah satu persoalan dalam penanganan Covid-19 di Malang kota. Pemicunya, banyak pasien isoman setelah menjalani tes mandiri tak terpantau puskesmas ataupun dinas.

“Karena itu ada isoman meninggal dunia tapi dimasukkan dalam data karena sebelumnya memang sudah tak masuk dalam daftar data kami,” kata Husnul.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permudah Pemantauan

Pendataan ulang ini demi memudahkan pengawasan terhadap kondisi pasien isoman yang sebelumnya tak terpantau lantaran tak masuk dalam data. Puskesmas dapat mengecek perkembangan pasien secara berkala.

“Sehingga bisa dilihat perkembangannya secara klinis agar penanganan tidak sampai terlambat,” ucap Husnul.

Banyak kasus di masyarakat pasien isoman terlambat mendapat penanganan. Satu faktornya misalnya luput pantauan. Bila klinis sudah drop baru dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Masalahnya, sulit langsung mendapat bed di rumah sakit karena keterisiannya sudah penuh.

“Kalau saturasi oksigen di bawah 95 bisa lapor ke rumah sakit agar dapat penanganan cepat. Setidaknya pesan kamar dulu di rumah sakit karena sulit dapat langsung,” kata Husnul.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang yang sedang menjalani isoman pada akhir pecan lalu ada sekitar 2 ribu pasien isoman. Jumlah itu bisa jadi belum mencerminkan kondisi sesungguhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.