Sukses

5.082 Anak di Jatim Mendadak Yatim Piatu Akibat Orangtua Meninggal Covid-19

Andriyanto menyatakan, pihaknya saat ini mendata detail untuk memastikan jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu tersebut.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim) Andriyanto mengungkapkan, banyak anak di Jatim kini menjadi yatim piatu setelah orangtuanya wafat akibat Covid-19. Diperkirakan jumlahnya mencapai 5.082 anak.

"DP3AK berkolaborasi dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan stakeholder lainnya menginisiasi upaya pemulihan psiko sosial terpadu bagi anak-anak dengan orangtua meninggal karena Covid-19," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Andriyanto menyatakan, pihaknya saat ini mendata detail untuk memastikan jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu tersebut. Pendataan ini dilakukan untuk intervensi dan pemberian bantuan.

"Anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh pendamping psikolog untuk dilakukan assessment dan penguatan psikis selama pandemik berlangsung," ucapnya.

Andriyanto menegaskan, anak-anak tersebut juga akan mendapat peningkatan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional yang dibutuhkan anak-anak remaja, melalui daring atau luring di UPTD Dinas Sosial Provinsi Jatim.

"Untuk memastikan anak-anak tersebut memperoleh hak-hak sipilnya, misalnya akta kematian orangtua, akta kelahiran, KK yang ada namanya, kartu identitas anak dan perekaman KTP bagi yang mau berusia 17 tahun," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Anak Anak

Selain itu, Andriyanto menjelaskan, dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim per 1 Agustus 2021, yang berjumlah 308.429 kasus, sebanyak 27.480 kasus di antaranya terjadi pada anak-anak. Dan sebanyak 114 orang anak-anak di wilayah setempat meninggal dunia akibat infeksi Covid-19.

"Anak-anak yang menjadi korban itu memiliki rentang usia di bawah 18 tahun. Masing-masing 50 anak usia 0 sampai lima tahun dan 64 anak usia enam hingga 18 tahun," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.