Sukses

DPRD Surabaya Wanti-Wanti Antisipasi Lonjakan Limbah Medis Covid-19

Liputan6.com, Surabaya - Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma meminta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya mengantisipasi lonjakan limbah medis menyusul tingginya kasus COVID-19.

"Sebulan terakhir ini peningkatan kasus luar biasa, banyak warga yang isolasi mandiri. Warga yang sehat juga kemana-mana pakai masker," katanya, di Surabaya, Rabu (4/8/2021), dikutip dari Antara.

Menurut dia, perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 mulai 3-9 Agustus di Kota Surabaya sebagai bukti bahwa kasus COVID-19 di Surabaya masih tinggi. Hal itu dapat diketahui dengan masih banyaknya warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Tentunya hal ini perlu ditangani dengan baik dengan menyiapkan sistem pengelolaannya," ujarnya.

William menyarankan DKRTH supaya bisa membuka komunikasi dengan Satgas COVID-19 mulai dari tingkat kota hingga yang terkecil kampung tangguh bahkan RT/RW.

Jika memungkinkan, lanjut dia, mereka bisa menyediakan kantong-kantong khusus yang dibagikan ke setiap rumah tangga untuk memisahkan limbah medis.

"DKRTH ini kan punya program pembinaan kader-kader kebersihan. Selain Satgas COVID, harapannya mereka juga bisa dilibatkan, pengelola bank sampah juga. Tiap keluarga dibagikan kantong khusus sampah medis kemudian diambil secara berkala oleh petugas kebersihan," kata William.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pisahkan Sampah

Petugas kebersihan DKRTH Surabaya telah memisahkan sampah masker mulai dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hampir satu ton sampah masker diperoleh dari hasil pemilahan tersebut hanya dalam periode satu bulan. Sampah ini kemudian didisinfektan, dicacah, dan ditangani sesuai dengan prosedur penanganan limbah medis.

"Pemisahan sampah masker dan sampah medis ini tentu memakan waktu. Alangkah baiknya jika sejak awal sudah dilakukan pemisahan oleh setiap rumah tangga. Pasti penanganannya bisa lebih cepat. Dari segi keamanan juga lebih terjaga," kata William.

Ia mengingatkan bahwa pandemi ini bisa saja masih berlangsung beberapa tahun ke depan. Sistem penanganan dan pemilahan sampah perlu menjadi kebiasaan baru. Pemerintah bisa mulai mengembangkan dan mensosialisasikan hal ini kepada seluruh warga agar menjadi kebiasaan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.