Sukses

Ada Puntung Rokok dalam Beras Bansos Bulog di Mojokerto

Kepala Perum Bulog Cabang Surabaya Selatan Lela Nurita mengatakan, tidak ada niatan dari pihak Bulog untuk memberikan beras bantuan yang tidak layak konsumsi.

Liputan6.com, Mojokerto - Beras bansos Bulog berbau rokok dan ditemukan puntung rokok sisa di dalamnya diterima warga Dusun Daleman, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

"Ini tadi saya buka untuk dimasak. Mau saya campur dengan beras sebelumnya yang ada di rumah. Tapi lihat ada puntung rokok, jadinya tidak jadi, soalnya juga beraroma rokok," ungkap Lasma (43), salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Mojokerto, dikutip dari TimesIndonesia, Jumat (13/08/2021).

Dia mengaku mendapatkan bantuan beras dari stok Perum Bulog Cabang Surabaya Selatan pada Rabu, 11 Agustus 2021 kemarin. Dirinya diminta pihak kelurahan untuk mengambil jatah bantuan itu ke Balai Desa Japan.

Saat menerima bantuan, pria yang sehari-hari berjualan gas elpiji dan galon air mineral ini memang tidak langsung mengecek kondisi berasnya.

"Setelah saya terima langsung saya bawa pulang. Sehingga tidak saya cek didalamnya," ujarnya.

Adanya kejadian seperti ini, dia berharap agar tidak kembali terulang di tempat lain. Lasma telah melaporkan adanya temuan ini ini ke kelurahan bahwa memang terdapat putung rokok.

"Saya gak ada maksud apa-apa, cuma mau ngasih tau ke kelurahan kalau berasnya seperti ini," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Bulog

Kepala Perum Bulog Cabang Surabaya Selatan Lela Nurita mengatakan, tidak ada niatan dari pihak Bulog untuk memberikan beras bantuan yang tidak layak konsumsi.

Kalau memang ada yang kurang layak, dia  akan langsung segera menggantinya dengan yang baru.

"Intinya di kami memang tidak ada niat memberi yang jelek, tapi kalau ada yang kurang langsung diganti," ujarnya.

Lela mengaku setelah mendapat laporan ini, pihak Bulog langsung menerjunkan petugas Bulog dan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) setempat. Hal ini untuk langsung melakukan pergantian beras yang baru.

Lela berujar, jika ada lagi warga yang menerima bantuan dengan kondisi yang tak layak konsumsi, berbau, dan berkutu. Dirinya meminta untuk segera melaporkan kondisi tersebut ke pendamping lingkungan setempat dalam waktu 1x24 jam supaya bisa dilakukan penggantian oleh pihak Bulog.

"Nanti ke pendamping biar disampaikan ke Bulog, kami langsung ganti secepatnya. Ganti langsung 1x24 jam, tapi jangan seminggu baru lapor kita jadi tidak tahu barangnya siapa. Memang di luar kuasa kita, kan dari kantor juga berkomitmen memberikan yang terbaik," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.