Sukses

Terus Menurun, Keterisian RS Covid-19 di Bondowoso Kini Tinggal 23 Persen

Pemberlakuan Pembatasan Kegitan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli dinilai efektif menurunkan keterisian Rumah Sakit di Bondowoso.

Liputan6.com, Surabaya - Pemberlakuan Pembatasan Kegitan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli dinilai efektif menurunkan keterisian Rumah Sakit di Bondowoso.

Berdasarkan data Perkembangan Covid-19 per 15 Agustus, bed occupancy rate (BOR) di RS ataupun Puskesmas rujukan Covid-19 di Bondowoso, keseluruhan sudah ada di angka 23 persen.

Sementara total pasien Covid-19 yang lagi dirawat yakni 627 orang. Sebanyak 518 atau 83 persen menjalani Isoman (isolasi mandiri), 66 atau 10 persen di RS, 35 atau 6 persen di RS luar Bondowoso, dan satu persen atau delapan orang di Puskesmas.

Pj Direktur RSUD dr Koesnadi Bondowoso Yus Priyatna mengatakan, saat kasus Covid-19 melonjak, BOR di RSUD bisa 80 persen lebih.

"Jadi cukup banyak penurunannya. Pasien yang dirawat tinggal 30 sampai 40 orang," katanya dikutip TimesIndonesia, Senin (16/8/2021).

Awalnya di RSUD dr Koesnadi dibangun dua tenda untuk menampung pasien. Namun saat ini kata dia, sudah dibongkar satu. 

"Memang ada satu orang dirawat di tenda untuk mencegah penularan," jelas Yus.

Sementara untuk ruang ICU kata dia, masih penuh dengan kapasitas enam pasien. 

"Cenderungnya sekarang pasien yang berat yang datang. Karena butuh ventilator dan sesuaikan dengan bed," paparnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Hanya Bondowoso

Sementara untuk pasien di UGD yang sembuh akan dipindahkan ke ruangan lain. "Sementara pelayanan rawat jalan atau Poli sudah mulai aktif, sejak dua minggu lalu," imbuhnya.

Tak hanya di Bondowoso, Keterisian di beberapa RS rujukan Covid-19 di Jawa Timur sudah mulai menurun. Hal ini dampak positif kebijakan PPKM dari pemerintah pusat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.