Sukses

Mantan Wali Kota Kediri Maschut Wafat, Warga Berduka

Mantan Wali Kota Kediri HA Maschut meninggal dunia pada Rabu, setelah mendapatkan perawatan karena sakit yang dideritanya.

Liputan6.com, Surabaya - Mantan Wali Kota Kediri HA Maschut meninggal dunia pada Rabu, setelah mendapatkan perawatan karena sakit yang dideritanya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya  Maschut, yang merupakan Wali Kota Kediri periode 1999-2004 dan 2004-2009.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Atas nama pribadi, keluarga, jajaran pemerintah kota dan seluruh masyarakat Kota Kediri, saya menyampaikan ungkapan duka yang mendalam atas meninggalnya H.A Maschut mantan Wali Kota Kediri," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu, dikutip dari Antara.

Menurut dia, almarhum merupakan sosok yang patut menjadi teladan bagi masyarakat Kota Kediri. Banyak peninggalan almarhum yang menjadi fondasi pembangunan Kota Kediri hingga mencapai seperti sekarang.

"Saya mewakili warga Kota Kediri mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa Pak Maschut selama menjadi Wali Kota Kediri dua periode. Pasti banyak warga yang merasa kehilangan termasuk saya juga," kata dia.

Wali Kota juga menambahkan jasa almarhum dalam mengukuhkan eksistensi Kota Kediri sebagai kiblat dalam dunia sepak bola begitu besar. Pak Maschut berperan besar dalam membesarkan Persik Kediri hingga merengkuh dua gelar kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Tangan dinginnya membawa Kota Kediri menjadi salah satu kota yang diperhitungkan di tingkat nasional melalui tim sepak bola Persik Kediri," kata dia.

Wali Kota juga mendoakan almarhum  Maschut mendapat tempat terbaik dan semua kontribusinya dalam membangun Kota Kediri menjadi catatan amal baiknya.

"Selamat jalan Pak Maschut. Insya Allah husnul khotimah. Semoga diterima segala amal baiknya, diampuni khilafnya, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah. Al-Fatihah," kata dia.

Maschut pernah menjabat sebagai Wali Kota Kediri selama dua periode yakni tahun 1999 – 2009. Kabar duka tersebut juga langsung tersiar di seluruh jajaran termasuk wartawan Kediri. Selain itu, kabar juga cepat menyebar di jejaring sosial.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memanusiakan Manusia

Sri Utami, jurnalis senior Kediri mempunyai kenangan tersendiri terhadap sosok Maschut. Termasuk saat "dikerjai" saat liputan acara wali kota. 

Pada satu acara saat liputan di Gedung PKK Kediri pada 2006 yang dihadiri warga asing, dia secara tiba-tiba dipanggil Maschut untuk naik panggung. 

“Hei, Utami, ayo ke depan, Tolong kamu wawancarai mereka (warga asing) dan terjemahkan untuk ibu-ibu ini,” kata Utami menirukan omongan Maschut kala itu, dikutip dari akun Facebooknya.

Mau nggak mau dia pun wawancarai dua bule itu di atas panggung. Sekaligus menerjemahkan penjelasan mereka kepada ibu-ibu PKK.

"Untungnya belum banyak vocab yang hilang seperti sekarang, jadi tidak terlalu memalukan," ujarnya.

Utami mengakui dirinya bukan orang yang sangat akrab dengan Maschut. Tapi, ada banyak kenangan berkesan saat berinteraksi. Menurutnya, sosok Maschut mempunyai kemampuan berkomunikasi dan diplomasi jauh di atas rata-rata para pejabat.

"Dia mampu "memanusiakan" manusia dengan sangat baik. Siapapun mereka. Apapun kelas sosialnya diperlakukan sama. Seingat saya, belum pernah sekalipun Pak Maschut marah merespons berita yang tak jarang nyelekit," ujarnya.

Pengalamannya sebagai birokrat selama puluhan tahun sebelum menjadi pejabat politik, agaknya jadi bekal yang sangat cukup. "Emosinya sangat tertata. Orangnya santai," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.