Sukses

Generator Oksigen Terbesar di Jatim Kini Ada di RSUD Ngawi, Seperti Apa?

Kendati demikian, generator oksigen senilai miliaran rupiah itu belum dioperasikan. Petugas pengoperasiannya saat ini baru melakukan pelatihan untuk beberapa waktu kedepan.

Liputan6.com, Ngawi - Generator oksigen di RSUD Ngawi itu disebut sebagai yang terbesar se Jawa Timur. Kasi Pelayanan RSUD dr Soeroto Ngawi Ganis Kurniawan menyatakan, generator oksigen yang digunakan RSUD Ngawi memiliki kapasitas produksi mencapai 500 liter per menit.

"Kapasitas itu, apabila dikonversikan dalam bentuk tabung, mampu memproduksi 100 tabung dalam 24 jam." kata Ganis dikutip dari TimesIndonesia, Selasa (7/9/2021).

Kendati demikian, generator oksigen senilai miliaran rupiah itu belum dioperasikan. Petugas pengoperasiannya saat ini baru melakukan pelatihan untuk beberapa waktu kedepan.

"Belum jalan, baru uji fungsi seminggu yang lalu, saat ini baru pelatihan untuk SDM yang akan mengoperasikan generator oksigen tersebut," ujarnya.

Dikatakan Ganis, dengan adanya generator oksigen tersebut, sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan pasien Covid-19 seperti beberapa waktu lalu. Selain itu, generator oksigen juga akan digunakan untuk perawatan pasien non Covid-19 di RSUD Ngawi.

Fungsi generator oksigen di RSUD Ngawi, dijelaskan Ganis, alat tersebut akan memproduksi oksigen dengan konsentrasi hingga 93 persen. Oksigen didapat dari udara bebas yang akan dikelola sedemikian rupa, hingga mencapai konsentrasi yang sudah ditentukan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konsetrasi 93 Persen

"Membuat oksigen sendiri, prinsipnya udara bebas di luar itu diisap dengan alat ini, kemudian diproses hingga konsentrasi mencapai 93 persen," jelasnya.

Sementara itu, saat disinggung mengenai biaya produksi untuk satu harinya, pihaknya mengaku belum bisa memastikan kebutuhan biaya produksi per harinya. Malahan, dikatakan Ganis, tidak ada perbedaan yang signifikan antara memproduksi dengan membeli tabung oksigen seperti sebelumnya.

"Sebenarnya kita memproduksi sendiri dengan beli tidak ada bedanya. Bedanya kita punya bargaining position dengan memiliki alat generator oksigen tersebut, selain itu posisi kita juga akan aman apabila sewaktu-waktu terjadi lonjakan seperti bulan Juni-Juli lalu," pungkas Kasi Pelayanan RSUD Ngawi tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.