Sukses

Bekas Kantor OPD Surabaya Bakal Disulap Jadi Asrama Anak Korban Covid-19

Eri tidak mewajibkan anak-anak tersebut harus tinggal di asrama, melainkan ditawarkan terlebih dahulu kesediaan untuk tinggal di asrama.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot akan menjadikan bekas kantor organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai asrama anak yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

"Progresnya saat ini kami sudah siapkan lokasinya untuk anak-anak tersebut sekaligus menghitung jumlah kepastiannya," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (14/9/2021).

Meski demikian, pihaknya tidak mewajibkan anak-anak tersebut harus tinggal di asrama, melainkan ditawarkan terlebih dahulu kesediaan untuk tinggal di asrama.

Eri memastikan hak-hak anak yang ditinggal oleh orang tuanya karena dampak Covid-19 di Kota Surabaya terpenuhi. Pemkot juga menjamin pendidikan mereka hingga jenjang perguruan tinggi.

Menurut Eri, anak-anak itu merupakan calon pemimpin bangsa di masa depan, makanya pemkot akan berjuang untuk masa depan mereka.

Berdasarkan data Pemkot Surabaya, pada Agustus 2021 ada sekitar 1.400 keluarga yang meninggal karena Covid-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pendidikan Layak

Dari jumlah tersebut, sekitar 600-an keluarga sudah disurvei Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya, sedangkan sisanya, hingga saat ini pemkot masih terus melakukan pendataan. 

Pelaksana Tugas Kepala DP5A Surabaya Antik Sugiharti mengatakan, pihaknya memastikan anak-anak tersebut  bisa mendapatkan pendidikan yang layak, intervensi kesehatan dan hak pengasuhan.

"Mereka harus ada keluarga yang bisa mengasuh, bisa melindungi dan menjaga. Kalau tidak, maka pemkot akan memberikan tempat (asrama) yang bisa digunakan anak tersebut untuk tinggal," kata Antik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.