Sukses

Surabaya Butuh Skema Beasiswa Siswa SMA dan SMK, Ini Alasannya

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah meminta pemerintah kota setempat membuat konsep skema beasiswa untuk pelajar SMA/SMK.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah meminta pemerintah kota setempat membuat konsep skema beasiswa untuk pelajar SMA/SMK. Menurutnya, ini sangat penting untuk mewujudkan Surabaya barometer pendidikan di Indonesia.

"Sehingga semua anak di Kota Pahlawan bisa mengenyam pendidikan wajib belajar 12 tahun, bahkan bisa meneruskan ke jenjang perguruan tinggi," ujarnya, Jumat (17/9/2021), dikutip dari Antara.

Menurut dia, kalau SMP jelas wewenangnya ada di Pemkot Surabaya sehingga skema pemberian beasiswanya lebih mudah, tapi kalau SMA-SMK kewenangannya ada di pemprov, jadi harus dibuatkan konsepnya.

Konsep itu, lanjut Khusnul, bisa menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) atau bisa juga melalui APBD. Bisa juga menggunakan skema seperti beasiswa untuk perguruan tinggi, sebagaimana telah rutin dilakukan di Dispendik Surabaya.

Khusnul mengatakan, beasiswa bagi pelajar SMA/SMK masuk dalam salah satu program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Surabaya 2021-2026.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beasiswa SMP Meningkat 300 Persen

"Makanya kami mendukung agar Pemkot Surabaya segera merealisasikan program tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat konsep skemanya," ujarnya.

Pada 2021 ini, jumlah beasiswa untuk jenjang pendidikan SMP yang diberikan lewat CSR perusahaan atau lembaga meningkat hingga 300 persen dari tahun sebelumnya. Jika pada 2020, total CSR yang diberikan dari 37 lembaga/perusahaan nilainya Rp4,057 miliar, pada 2021 meningkat menjadi Rp12,513 miliar.

Beasiswa total Rp12,513 miliar tersebut, berasal dari bantuan CSR perusahan/lembaga serta zakat aparatur sipil negara (ASN) pemkot melalui program orang tua asuh, dengan rincian Rp5,022 miliar CSR dari 27 lembaga/perusahaan dan Rp7,491 miliar dari zakat ASN.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.