Sukses

Bupati Pamekasan Batasi Pendirian Toko Swayalan Modern, Begini Alasannya

Liputan6.com, Pamekasan - Demi menyelamatkan ekonomi masyarakat pemilik toko tradisional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, membatasi izin pendirian toko swalayan modern.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, saat menyampaikan sambutan di acara pelantikan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pemekasan periode periode 2021-2026 menjelaskan kebijakan pembatasan toko swalayan modern itu dilakukan karena berdasarkan hasil penelitian, jika ada satu toko swalayan modern buka, tidak kurang dari 20 toko tradisional akan terdampak.

"Ini berdasarkan hasil survei LSI. Jadi, jika ada satu toko modern yang buka, sekitar 20 toko tradisional di sekitarnya terdampak dan terancam bangkrut, bahkan ada yang tutup," katanya di Pamekasan, Jumat, 17 September 2021, dilansir dari Antara.

Oleh karena itu, sambung bupati, pemkab perlu membatasi pertumbuhan toko swalayan modern agar para pelaku usaha lokal di Pamekasan tidak terdampak.

"Maka dari itu, selama saya jadi bupati, toko modern ridak akan pernah berdiri di kabupaten ini," ujar bupati.

Bupati menjelaskan pemberdayaan ekonomi lokal dan keberlangsungan usaha masyarakat menjadi prioritas pembangunan dan kebijakan Pemkab Pamekasan.

"Karena kebijakan membatasi pertumbuhan toko modern itulah, maka pilihan Pemkab Pamekasan adalah membuat Wamira (Warung Milik Rakyat)," katanya.

Wamira merupakan toko swalayan yang semua isinya merupakan hasil kerajinan masyarakat Pamekasan dan akan dibangun di masing-masing kecamatan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Dalam kesempatan itu, bupati juga mengajak kepada para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Pamekasan untuk mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal yang kini sedang dikembangkan Pemkab.

Bupati juga memaparkan tentang program wirausaha baru (WUB) yang dikembangkan di Kabupaten Pamekasan yang kini sudah bisa memproduksi sejumlah hasil kerajinan, seperti sarung, songkok dan sepatu.

"Sepatu yang saya pakai ini merupakan hasil produk warga Pamekasan yang mengikuti program WUB. Harganya hanya Rp80 ribu," kata bupati sambil menunjuk sepatu bertulis "Pamekasan Hebat" yang digunakan bupati muda ini.

WUB merupakan satu dari lima program prioritas yang dicanangkan Pemkab Pamekasan di bawah kepemimpinan Bupati Baddrut Tamam. Empat program lainnya masing-masing peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan reformasi birokrasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.