Sukses

Pos Penyekatan Saat Nataru di Jatim Demi Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Seluruh pemerintah daerah sepakat mendirikan pos penyekatan selama nataru demi mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19

Liputan6.com, Malang - Wali Kota Malang menyebut selama libur natal dan tahun baru (Nataru) mendatang tetap berlaku pos penyekatan di sejumlah titik. Kebijakan itu salah satu upaya mencegah terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan digelar rapat koordinasi dengan seluruh pemda dan Pemprov Jawa Timur pada Selasa siang di Kota Batu. Ada beberapa poin penting yang dihasilkan salah satunya kebijakan mencegah terjadinya kerumunan saat Nataru.

“Salah satu hasil rapat koordinasi itu ada kesepakatan seluruh pemerintah daerah memberlakukan penyekatan selama Nataru,” kata Sutiaji di Malang, Selasa, 26 Oktober 2021.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta seluruh kepala daerah mencegah terjadinya kerumuman selama Nataru. Menurut Sutiaji, pemberlakuan pos penyekatan jadi salah satu kebijakan menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi.

“Ditengarai ada gelombang ketiga, penyekatan saat nataru untuk mencegah itu terjadi,” ujar Sutiaji.

Meski belum terlalu terrinci, namun besar kemungkinan pos – pos penyekatan yang didirikan selama Nataru itu tak akan berbeda jauh dengan sebelumnya. Koordinasi antar daerah mutlak dilakukan agar penyekatan dapat berjalan efektif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Percepatan Vaksinasi

Sutiaji, Wali Kota Malang, mengatakan pembelajaran tatap muka juga direkomendasikan diperketat. Khususnya bagi taman kanak – kanak dan sekolah dasar yang siswanya belum divaksin karena faktor usia.

“Ada rekomendasi penggunaan vaksin Pfizer untuk sasaran anak – anak berusia 12 tahun ke bawah,” katanya.

Soal percepatan vaksinasi ini sendiri dapat menjadi salah satu upaya pencegahan terjadinya gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Vaksinasi di Kota Malang sendiri sejauh ini sudah mencapai 94 persen untuk dosis pertama dan 65 persen untuk dosis kedua.

“Percepatan vaksinasi ini termasuk lansia jadi mitigasi agar potensi paparan lebih rendah,” ucap Sutiaji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.