Sukses

Edukasi Anak Manfaatkan Barang Bekas Jadi Karya Seni

Founder & Inisiator Komunitas Ibu Rumah Main STrEAM Yuni Widiastuti menyatakan, peran orangtua serta masyarakat begitu berharga dalam mendampingi keterampilan abad 21 anak-anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah interkultural Sampoerna Academy berkolaborasi dengan komunitas Rumah Main STrEAM  menggelar edukasi interaktif bagi anak-anak dalam memanfaatkan barang bekas menjadi karya seni dengan pendekatan Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM).

National Principal of Sampoerna Academy Surabaya Maharsi Palupining Rini menyatakan, misi pihaknya adalah memberikan pendidikan terbaik sejalan dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDG), yaitu memastikan pendidikan berkualitas yang inklusif dan adil.

“Sebagai institusi pendidikan, penting sekali bagi kami untuk terus mendukung program TPB dengan mendorong lahirnya generasi masa depan yang kritis, mampu bersaing, serta memiliki cita-cita menciptakan dunia lebih baik lagi," ujarnya dalam keterangan tertulis, (30/10/2021). 

"Tahun ini merefleksikan situasi saat ini, program UN Week lebih dari sekedar perayaan tetapi juga menitikberatkan akan kesadaran sosial dan empati para siswa dan generasi muda pada isu-isu keberlanjutan dan perubahan iklim sejak usia dini,” ujarnya, Sabtu (30/10/2021).

Founder & Inisiator Komunitas Ibu Rumah Main STrEAM Yuni Widiastuti menyatakan, peran orangtua serta masyarakat begitu berharga dalam mendampingi keterampilan abad 21 anak-anaknya. Saat ini disrupsi sedang terjadi, salah satunya yaitu adanya disrupsi dalam perubahan iklim dan lingkungan bumi.

"Apakah akan ada bumi kedua untuk kita? Tentu pertanyaan ini hanya dapat dijawab oleh anak-anak kita saat mereka kelak sudah dewasa,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Partisipasi Aktif

Oleh karena itu, tambah Yuni, melalui aktivitas belajar sambil bermain dengan percobaan yang memanfaatkan limbah dan barang bekas di sekitarnya, Rumah Main STrEAM dan Sampoerna Academy ingin mengajak orangtua serta masyarakat untuk berpartisipasi aktif menerapkan pendidikan berbasis STEAM.

“Dengan menyediakan 15-30 menit bagi anak-anak bermain penuh makna sejak dini, maka harapannya kita akan melihat bumi ini baik-baik saja. Sebab anak-anak yang sudah teredukasi sejak early age memami bahwa bumi ini butuh dilindungi, bukan sekedar dimanfaatkan.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.