Sukses

99 Hari Keliling Nusantara, KRI Bima Suci Berlabuh di Surabaya

Pelayaran KJK 2021 dengan menggunakan KRI Bima Suci yang dikomandani Letkol Laut (P) Waluyo ini merupakan pelayaran ke-5 dengan menempuh jarak 10.850 mil laut dan menyinggahi 13 daerah serta tiga pulau terluar Indonesia.

Liputan6.com, Surabaya - KRI Bima Suci, sebuah kapal layar latih bertiang tinggi milik TNI Angkatan Laut berlabuh di pangkalan Surabaya setelah berlayar mengelilingi Nusantara dengan membawa 113 orang taruna Akademi Angkatan Laut (AAL).

KRI Bima Suci berkeliling Nusantara sejak 26 Juli 2021. Kedatangannya di Surabaya disambut Panglima Komando Armada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto didampingi Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah dalam upacara militer di Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Selasa (2/11/2021).

"Saat awal berlayar, KRI Bima Suci membawa 221 personel, yang terdiri atas 90 orang ABK, 19 staf Satlat, dan 112 orang taruna AAL angkatan ke-68, dengan rincian 42 taruna Korps Pelaut, 16 taruna Korps Teknik, 15 taruna Korps Elektronika, 16 taruna Korps Suplai, dan 23 taruna Korps Marinir kembali lengkap,” kata Pangkoarmada ll usai upacara penyambutan, dilansir dari Antara.

Ia bersyukur Satgas dan Satlat Kartika Jala Krida (KJK) 2021 telah kembali ke pangkalan Surabaya dengan selamat.

Pelayaran KJK 2021 dengan menggunakan KRI Bima Suci yang dikomandani Letkol Laut (P) Waluyo ini merupakan pelayaran ke-5 dengan menempuh jarak 10.850 mil laut dan menyinggahi 13 daerah serta tiga pulau terluar Indonesia.

Daerah yang disinggahi sesuai dengan rute pelayaran meliputi Surabaya, Labuan Bajo, Tual, Jayapura, Raja Ampat, Morotai, Sebatik, Tarakan, Ranai, Sabang, Nias, Cilacap, Bali, dan Surabaya. Sementara tiga pulau terluar yang dikunjungi adalah Pulau Bras, Pulau Laut dan Pulau Berhala.

Selama pelaksanaan KJK 2021, Satgas dan Satlat telah melakukan berbagai agenda, antara lain melatih dan membimbing taruna dalam praktik operasional di kapal, courtesy call kepada kepala daerah, instansi pemerintahan, dan TNI/Polri.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Diplomasi TNI AL

Selain itu, melaksanakan malam kesenian taruna, pertunjukan Genderang Suling Gita Jala Taruna dan berbagai kegiatan promosi AAL, ziarah dan tabur bunga di taman makam pahlawan, melaksanakan kegiatan latihan dengan unsur-unsur gelar di daerah operasi, serta memberi bantuan sosial kepada satgas pengamanan pulau-pulau terluar dan panti asuhan.

Menurut Laksda Iwan, seluruh kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan dari pelayaran, yakni melaksanakan navigasi lingkaran besar, navigasi astronomi dan mempraktikkan semua pelajaran profesi dasar matra laut yang didapatkan masing-masing korps pada keadaan sebenarnya.

Gubernur AAL Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah menambahkan bahwa pendidikan taruna AAL ini merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia TNI/TNI AL yang tangguh dan profesional.

Latihan praktik pelayaran KJK ini adalah salah satu materi ajaran komponen profesi dasar korps pada pola pendidikan taruna yang bertujuan memberikan pengetahuan dan kecakapan sebagai bekal pada penugasan awal menjadi perwira TNI AL, sekaligus pembentukan karakter prajurit matra laut.

Pembangunan SDM ini, lanjutnya, adalah prioritas pertama dari sembilan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam pembangunan dan pengembangan TNI AL sebagai salah satu alat pertahanan negara.

"Latihan KJK ini juga merupakan wujud peran diplomasi TNI AL dalam menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bahari berwawasan maritim ke dunia internasional. Hal itu sekaligus untuk membuktikan bahwa TNI AL terus berkembang dalam memupuk kemampuan dan kesiapannya, khususnya dalam rangka membangun TNI AL yang handal dan disegani,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.