Sukses

Pasca Banjir Bandang, Kota Batu Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Status tanggap darurat bencana dengan fokus utama pencarian korban banjir bandang di Kota Batu yang masih hilang

Liputan6.com, Batu - Pemerintah Kota Batu menetapkan status tanggap darurat bencana. Penanganan bencana sampai hari ini masih fokus pada pencarian korban yang hilang karena terseret banjir bandang.

Bencana banjir bandang di Kota Batu pada Kamis sore kemarin itu menyebabkan 7 orang meninggal dunia, 6 orang terluka dan 2 orang masih hilang. Serta mengakibatkan 146 orang mengungsi dari rumahnya.

"Status tanggap darurat berlangsung selama dua Minggu ke depan," kata Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso, Jumat, 5 November 2021.

Untuk pusat koordinasi penanganan, ditetapkan dua posko yakni posko utama sekaligus media center di Balai Among Tani serta posko taktis penanganan di Pusdalops BPBD Kota Batu di Desa Punten yang sekaligus berfungsi pusat logistik.

Selain itu skema mitigasi bencana disiapkan dengan koordinasi antara desa. Bila di kawasan atas seperti Desa Sumberbrantas diguyur hujan lebat, diwajibkan segera menginformasikan ke seluruh desa-desa lain. Lalu diteruskan ke pengurus RT dan RW agar warga waspada.

"Radio komunitas juga harus aktif menginformasikan ini sehingga potensi bencana bisa di minimalisir," ujar Punjul.

Sampai Jumat petang tim SAR Gabungan masih terus bekerja mencari korban yang hilang. Serta membersihkan sisa-sisa material lumpur dan kayu agar. Termasuk mengidentifikasi kebutuha mendesak warga terdampak banjir Kota Batu.

"Soal kerugian masih terus didata, kami belum bisa menaksir nominalnya," tutur Punjul.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengungsian dan Rehabilitasi

Sementara itu dari total 146 warga terdampak langsung banjir bandang, sebagian besar memilih mengungsi ke rumah kerabatnya. Hanya ada 10 orang yang mengungsi sementara di Gedung Kesenian Desa Bulukerto karena rumahnya rusak berat.

"Kalau di desa kekerabatan masih erat, jadi banyak yang pilih tinggal di rumah saudara," ujar Punjul Santoso.

Sementara itu bantuan dari berbagai instansi mulai berdatangan ke Kota Batu. Mulai dari sumberdaya manusia, logistik makanan dan minuman untuk warga hingga pakaian untuk warga terdampak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.