Sukses

Fakta Menarik Jalan Tunjungan, Saksi Bisu Peristiwa Heroik di Surabaya

Ada 12 bangunan di Jalan Tunjungan yang juga ditetapkan sebagai cagar budaya. Jika akan merenovasi kawasan ini wajib seizin tim cagar budaya Kota Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya Kota Surabaya memiliki sejarah yang tidak terlupakan dalam perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Beberapa monumen di Kota Pahlawan ini mengandung nilai-nilai sejarah yang tinggi.

Salah satu adalah Jalan Tunjungan. Ternyata di balik jalan legendaris ini memiliki cerita wajib diketahui khususnya bagi arek-arek Suroboyo.

Jalan yang panjangnya 863 meter ini menjadi saksi bisu peristiwa heroik dan bersejarah di Surabaya. Yakni peristiwa perobekan bendera Belanda di atas Hotel Oranje dan Hotel Yamato yang kini menjadi Hotel Surabaya.

Peristiwa di jalan yang membentang mulai perempatan Siola hingga pertigaan Jalan Simpang Dukuh ini terjadi pada 19 September 1945. Nah, jadi tahu kan peristiwa bersejarah di balik Jalan Tunjungan ini.

Selain bernilai sejarah, pada tahun 1998 melalui SK Wali Kota Surabaya No. 188.45/004/402.1.04/1998 Jalan Tunjungan ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya.

Ada 12 bangunan di Jalan Tunjungan yang juga ditetapkan sebagai cagar budaya. Jika akan merenovasi kawasan ini wajib seizin tim cagar budaya Kota Surabaya.

Tidak hanya itu, dari Jalan Tunjungan ternyata bisa menghasilkan karya seni. Ya, ada sebuah lagu yang berjudul "Rek Ayo Rek" ciptaan Is Haryanto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lagu Rek Ayo Rek

Lagu yang sempat dipopulerkan oleh Mus Mulyadi ini bercerita tentang pengalaman seseorang menikmati keindahan Jalan Tunjungan. Sangat cocok ketika kamu ke jalan ini sembari mendengarkan lagu tersebut agar semakin terasakan nuansanya.

Jalan Tunjungan juga menjadi pusat kawasan bisnis. Bukan hanya sekarang, tapi sejak dulu. Perusahaan perdagangan besar dari Inggris Robert Laidlaw membangun pusat perkulakan di ujung utara Jalan Tunjungan. Gedung tersebut kini dikenal dengan nama Siola.

Sampai saat ini kegiatan bisnis di jalan ini masih terus berlanjut dan berkembang. Sederet bisnis di jalan ini di antaranya bergerak di bidang perhotelan, perdagangan, hingga kuliner.

Kemudian kamu juga bisa mengabadikan foto saat melewati jalan ini. Banyak spot-spot menarik yang wajib kamu coba dan sangat disayangkan jika dilewatkan.

Melansir Instagram resmi Pemerintah Kota Surabaya, akan ada sesuatu yang baru di jalan ini. Tunggu saja, bisa jadi akan membuat jalan ini semakin populer. Bukan hanya di dalam negeri, tapi juga hingga mancanegara.

 

Penulis: Muhamad Husni Tamami

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.