Sukses

Plafon Teras Warga Siwalankerto Jebol Warnai Dampak Hujan Deras Surabaya

Amir mengatakan, di tengah hujan deras, ia yang berada di dalam rumah tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras. Ternyata, setelah dilihat, plafon terasnya jebol.

Liputan6.com, Surabaya - Hujan deras yang mengguyur Surabaya sejak Selasa sore (23/11/2021) membuat banjir masuk rumah dan jebolnya plafon teras milik warga Siwalankerto.

Amir Baihaqi (36) warga setempat mengungkapkan, hujan yang mengakibatkan banjir ini merendam rumahnya hingga setinggi mata kaki orang dewasa.

"Hujannya tadi itu mulai pukul 17.30 WIB, sebelum Maghrib deras. Plafon teras juga jebol akibat hujan deras," tuturnya di Surabaya.

Amir mengatakan, di tengah hujan deras, ia yang berada di dalam rumah tiba-tiba dikagetkan dengan suara keras. Ternyata, setelah dilihat, plafon terasnya jebol.

"Ada bunyi brak keras, saya kira seng tetangga jatuh, ternyata plafon saya di teras ambruk. Untung anak-anak saya di rumah neneknya, biasanya main di teras," katanya.

Di saat yang sama Amir melihat jalanan depan rumahnya telah terendam banjir. Tak lama air kemudian mulai meredam bagian dalam rumahnya. "Yang di jalan seluru. Kalau di rumah tingginya semata kaki lah," ucapnya.

Bapak dua anak ini menyebut peristiwa banjir ini baru pertama kali terjadi di rumahnya, setelah beberapa tahun terakhir. Biasanya air hanya sampai meredam jalanan depan rumahnya.

Menurutnya pemicu air sampai masuk ke rumahnya, disebabkan oleh pembangunan jalan di kampungnya, itu terjadi baru-baru ini. Pembangunan itu membuat rumah warga menjadi lebih rendah ketimbang badan jalan.

"Baru pertama ini terjadi banjir masuk ke rumah warga. Biasanya genangan biasa. Karena ada pavingasi lebih tinggi dari rumah warga," ujarnya.

Amir sebenarnya mengapresiasi langkah pemerintah setempat melakukan perbaikan jalan, karena itu upaya memudahkan akses warga. Namun hal itu, menurutnya, juga harus diikuti dengan perbaikan saluran air.

"Tapi juga harus dibarengi dengan saluran air yang memadai dilebarkan dan diperdalam agar air itu nggak masuk ke rumah warga," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Kolam Dadakan

Sementara itu, Nur Novita Sari, warga Siwalankerto Timur I Surabaya, mengaku bahwa rumahnya menjadi kolam saat hujan deras yang membasahi Kota Pahlawan, mulai pukul 16.30 WIB hingga saat petang ini, Selasa (23/11/2021). 

Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (Stikosa) Almamater Wartawan Surabaya (AWS) ini menceritakan, selama ini di daerah depan rumahnya itu memang kerap sekali banjir tapi cuma sebatas mata kaki sana dan tidak pernah tinggi.  

"Karena mungkin dua selokan di depan rumah tidak mampu menampung air hujan, makanya akhirnya masuk rumah," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com melalui sambungan telepon seluler. 

"Banjir masuk ke rumah biasanya juga tidak sampai tinggi tapi mungkin karena curah hujan tinggi dan mulai dari sore tadi makanya banjirnya masuk ke rumah hingga ke kamar," kata perempuan yang akrab disapa Bajing ini. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.