Sukses

Ning Lia: Wacana PTM 100 Persen di Surabaya Oase Kebahagiaan Anak

Peraih penghargaan sebagai Tokoh Millenial Literasi Jatim (versi ARCI) ini menyebutkan, PTM akan menjadi oase bagi kehidupan anak-anak setelah melalui pembelajaran secara daring.

Liputan6.com, Surabaya - Praktisi pendidikan Jatim Lia Istifhama angkat bicara terkait wacana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Jawa Timur, Khususnya di Kota Surabaya. Dia menyebut wacana PTM 100 persen adalah hak anak untuk bahagia.

“Hak bahagia itu milik semua usia, terutama anak-anak. Mereka berhak belajar dan bermain bersama kawan-kawannya serta merasakan perhatian guru secara langsung," tuturnya kepada Liputan6.com, Selasa (23/11/2021).

"Jika secara virtual, bagaimana rasa bahagia itu terwujud sempurna? Mohon menjadi perhatian banyak pihak, bahwa tidak semua karakter anak sama dan bisa dipaksakan sama,” kata Ning Lia, sapaan akrabnya.

Peraih penghargaan sebagai Tokoh Millenial Literasi Jatim (versi ARCI) ini menyebutkan, PTM akan menjadi oase bagi kehidupan anak-anak setelah melalui pembelajaran secara daring.

“Mas Menteri Nadiem Makarim seringkali menyuarakan pentingnya tatap muka. Tapi ternyata hal ini tidak menjadi persepsi yang sama bagi banyak pihak," ucapnya.

"Padahal, anak-anak banyak yang jenuh akibat jauh dengan teman-temannya. Dengan begitu, PTM akan menjadi oase kebahagiaan untuk mereka. Anak-anak berhak bahagia dan memiliki kenangan indah di Sekolah," ujar Ning Lia.

Tanpa tending aling-aling, Ning Lia meminta semua pihak memikirkan perkembangan moral generasi bangsa.

“Mohon kita semua membuka mata. Bagaimana moral anak-anak sekarang? Apakah gadget mampu dipergunakan bijak oleh anak-anak?," tuturnya.

"Berapa persen yang menjadi kecanduan game online atau bermain di platform sosial media yang justru mengenalkan mereka dengan perbincangan yang belum usianya?” kata Ning Lia.

Ning Lia bahkan menyampaikan secara detail perubahan yang dirasakan anak-anak sekarang.

“Mohonlah semua pihak memikirkan beberapa hal. Yang pertama, tingkat pornografi yang melibatkan anak-anak sebagai korban ataupun pelaku di dalamnya," ucapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Positif Bagi Anak-Anak

"Kedua, perkembangan mental anak, yaitu apakah terdapat anak-anak yang menjadi kurang pergaulan maupun terlambat pertumbuhan psikologisnya akibat kecanduan gadget? Dan apakah ada anak-anak yang menjadi malas belajar akibat adanya kunci jawaban yang didapatkan dari internet?” ujar Ning Lia.

Jika jawabnya iya, lanjut Ning Lia, maka mohon dikembangkan menjadi berapa persen itu semua. Dirinya menilai ini adalah bentuk observasi yang sangat penting mengingat pertumbuhan anak-anak sekarang adalah investasi bagaimana Indonesia ke depan.

"Semoga dari sini, kita semua semakin mencintai kelangsungan hidup yang positif bagi anak-anak,” ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.