Sukses

3.200 Personel Gabungan dan Tim Khusus Kawal Demo Buruh di Surabaya

Selain itu, lanjut Gatot, petugas kepolisian juga akan rekayasa lalulintas agar tidak mengganggu aktivitas warga Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengungkapkan, 3.200 personel gabungan TNI-Polri dan Satpol PP mengamankan demo buruh dari berbagai daerah yaitu Sidoarjo, Gersik, Malang, Pasuruan, Jember dan Surabaya.

"Personel gabungan disiagakan di pintu masuk Surabaya, kawasan Industri, exit Tol dan titik-titik kumpul masa aksi, dalam rangka pengawalan dan pengamanan, agar aksi unjuk rasa tersebut dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar," ujarnya, Kamis (25/11/2021).

Selain itu, lanjut Gatot, petugas kepolisian juga akan rekayasa lalulintas agar tidak mengganggu aktivitas warga Surabaya.

"Warga Surabaya diimbau untuk sementara menghindari jalan Gubernur Suryo, atau Gedung Negara Grahadi Surabaya karena petugas akan melakukan penutupan jalan pada lokasi demo," ucapnya.

Gatot mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan dari elemen lain, selain buruh pihaknya membentuk tim khusus untuk memisahkan dan berkoordinasi dengan koordinator aksi.

"Kami menyiapkan tim khusus yang memantau kelompok - kelompok diluar buruh yang akan berdemo, nantinya kita akan pisahkan, dengan melakukan koordinasi dengan korlapnya dan pengamanan obyek vital serta patroli ke perusahaan," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Aman dan Tertib

Gatot juga mengimbau kepada peserta demo untuk tertib dan tidak merugikan masyarakat, khususnya warga Surabaya.

"Kita berharap demo yang dilakukan oleh para buruh ini bisa berjalan dengan aman dan tertib. Selain itu diharapkan peserta demo juga tidak melakukan kegiatan yang dapat merugikan masyarakat Surabaya dalam beraktivitas," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.