Sukses

Upaya Khofifah Percepat Penurunan Emisi Karbon di Jatim 

Dia mengatakan rehabilitasi penting untuk melestarikan kawasan mangrove dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Liputan6.com, Lamongan - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon gas rumah kaca, salah satunya melalui penanaman mangrove.

"Menjaga daya dukung alam dan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama. Saya mengajak berbagai elemen, untuk turut merehabilitasi kawasan mangrove di Jawa Timur," kata Khofifah di acara "Yuk Ke Laut!" di Pantai Pengkolan, Desa Kandang Semangkong, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,  Lamongan, Minggu (12/12/2021), dikutip dari Antara.

Dia mengatakan rehabilitasi penting untuk melestarikan kawasan mangrove dalam menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

"Kehadiran tanaman mangrove diharapkan mampu melindungi pantai dari abrasi, energi gelombang tsunami, memperbaiki habitat di pantai dan memperbaiki ekosistem pesisir pantai," katanya.

Khofifah mengakui bahwa wilayah pesisir dan laut memiliki arti yang strategis dan penting. Ekosistem pesisir berperan sangat besar untuk menjaga kelestarian ekosistem laut, sekaligus menjaga sumber daya alam yang ada di dalamnya.

"Keberlanjutan ekosistem pesisir bergantung pada pengelolaan yang dilakukan secara baik oleh seluruh elemen masyarakat. Untuk itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat serta semua instansi untuk bersama-sama bersinergi menjaga kelestarian ekosistem pesisir," tuturnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pantai Sepanjang 3.498 Kilometer

Ia mencatat, Provinsi Jatim memiliki pantai sepanjang 3.498 kilometer, dengan pengelolaan wilayah laut sekitar 126.672 kilometer persegi yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir.

"Pemprov Jatim melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) juga terus melakukan beberapa kegiatan, di antaranya revitalisasi pelabuhan perikanan, pemulihan sumber daya ikan melalui underwater restocking, bantuan hibah alat penangkapan ikan, penguatan produksi budi daya laut, peningkatan daya saing produk hasil olahan UMKM," katanya.

Ia berharap, upaya tersebut tidak hanya menjaga ekosistem pesisir, tapi juga budaya dan disiplin masyarakatnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.