Sukses

Bangkit dari Pandemi Bersama Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy Bareng 3.600 UMKM Surabaya

Dia mengatakan, jika saat pandemi Covid-19 ini banyak para pelaku UMKM yang datang padanya untuk menawarkan produk jualannya, mulai dari kue kering hingga makanan ringan.

Liputan6.com, Surabaya - Lanny Siswandi, pemilik pusat oleh-oleh Bu Rudy mengaku pihaknya menggandeng sekitar 3.600 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Surabaya, untuk bangkit bersama menghadapi dampak Covid-19.

"Pelaku UMKM itu punya produknya tapi mereka tidak menemukan pembelinya. Makanya kami mengajak mereka menjual produknya di pusat oleh-oleh yang dikemas dengan nuansa cozy di kawasan Dharmahusada ini," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Senin (13/12/2021).

Wanita yang akrab disapa Bu Rudy ini menceritakan, bagaimana awal mula menggandeng para pelaku UMKM Surabaya. Dia mengatakan, jika saat pandemi Covid-19 ini banyak para pelaku UMKM yang datang padanya untuk menawarkan produk jualannya, mulai dari kue kering hingga makanan ringan.

Bu Rudy akhirnya tergerak hatinya untuk melakukan kerja sama dengan para pelaku UMKM Surabaya dengan turut serta melibatkan Pemerintah Kota Surabaya.

"Kenapa UMKM Surabaya? Ya karena saya orang Surabaya, bisnis kuliner saya juga berkembang di sini. Di Surabaya ini ada banyak UMKM dan saya ingin kita sama-sama berkembang," katanya.

"Akhirnya saya membuka peluang kerjasama dengan para pelaku UMKM khusus Surabaya dulu. Kita juga koordinasi dengan Pemkot Surabaya untuk perizinan produk (PIRT) mereka,” ucap Bu Rudy.

Izin produksi atau PIRT, lanjut Bu Rudy, memang menjadi syarat wajib bagi UMKM yang memajang produknya di Pusat Oleh-oleh Bu Rudy. Lanny mengakui jika pihaknya menyaring setiap produk yang akan dijual di gerainya.

"Ada tim quality control supaya para pelaku UMKM ini juga tahu bagaimana produk yang layak dijual atau bagaimana kualitas produknya. Kita juga memberikan edukasi kepada para UMKM bagaimana menjaga kualitas produk. Ini juga kan menyangkut nama Bu Rudy yang sudah 26 tahun bertahan di Surabaya," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komisi 10 Persen

Soal harga, Bu Rudy mengaku tidak mematok dengan harga tinggi. Dia hanya mengambil 10 persen penjualan dari setiap produk untuk kebutuhan operasional.

Guna mendorong pengembangan UMKM dan kreativitas kaum ibu-ibu, Bu Rudy juga berencana akan menggelar cooking class bagi mereka yang mau belajar memasak, dengan memanfaatkan produk bumbu ciptaannya.

"Ada sekitar 3.600 UMKM dengan 7000 macam produk oleh-oleh khas Surabaya yang dijual disini. Semuanya adalah pelaku UMKM dari Surabaya, bukan Jawa Timur secara keseluruhan," ucapnya.

"Kami tidak hanya mengejar keuntungan semata tetapi kami juga saling mendoakan supaya dagangan kita sama-sama laris. Kalau dagangannya banyak yang laku, maka kami, para pelaku dan keluarga UMKM juga akan senang," ujar Bu Rudy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.