Sukses

Ini Kapasitas Kwp dan Baterai di PLTS Bawean yang Baru Diresmikan

Dalam mewujudkan tujuan itu pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23 persen dari konsumsi energi pada tahun 2025.

Liputan6.com, Surabaya - Direktur Utama Perseroan Terbatas Pembangkitan Jawa dan Bali (PT PJB) Matua Hasibuan mengatakan bahwa PLTS Pulau Bawean memiliki kapasitas 408 kwp (PLTS) dan kapasitas baterai 1.300 kwh.

"Pembangunan pembangkit EBT ini sudah menjadi komitmen Indonesia memasuki era transisi energi menuju energi hijau untuk melaksanakan Paris Agreement, yaitu mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya dilansir dari Antara, Kamis (16/12/2021).

Menurut dia, peresmian operasional pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, sebagai komitmen mewujudkan peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Oleh karena itu, kata Gong Matua Hasibuan, dalam mewujudkan tujuan itu pemerintah Indonesia menetapkan target bauran energi baru terbarukan minimal 23 persen dari konsumsi energi pada tahun 2025. Pada tahun 2050, target tersebut akan ditingkatkan menjadi 30 persen.

"Untuk capaian PJB dalam pengembangan PLTS Bawean dapat dijadikan sebagai pilot project pengembangan pembangkit hybrid antara PLTS dan pembangkit fosil di kepulauan seluruh Indonesia ke depannya," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Energi Berbasis EBT

Dengan pencapaian ini, kata dia, PJB makin optimistis dapat berkontribusi terhadap pencapaian bauran EBT sebesar 23 persen hingga 2025 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah.

Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memiliki agenda besar dalam menyediakan kebutuhan listrik bagi masyarakat Indonesia, yakni penuntasan 100 persen rasio elektrifikasi pada tahun 2022. Hingga Kuartal I 2021 rasio elektrifikasi telah mencapai 99,28 persen dengan rasio jumlah desa berlistrik mencapai 99,59 persen.

"Selain hal tersebut, Pemerintah akan mendorong peningkatan mutu pelayanan dan juga rasio desa berlistrik," katanya.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bali Madura PT PLN (Persero) Haryanto W.S. mengapresiasi pencapaian PJB sebab sebagai bagian dari PLN mempunyai peran serta yang luar biasa dalam pengembangan energi berbasis EBT di Indonesia.

"PJB dengan pengalaman dan kompetensi yang dimiliki dalam bidang renewable energy, tentunya akan mampu untuk mengemban tugas besar dari PLN dan pemerintah dalam menghijaukan energi listrik di Indonesia," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.