Sukses

Polisi Ajak Komunitas Lintas Agama Amankan Nataru di Malang

Patroli bersama relawan dan komunitas lintas agama saat nataru di Malang guna memastikan suasana kondusif

Liputan6.com, Malang - Kepolisian memastikan tidak akan mendirikan pos penyekatan selama natal dan tahun baru atau nataru di Malang. Meski begitu sedikitnya 600 personel keamanan gabungan Polri - TNI dan relawan dari berbagai komunitas diterjunkan untuk pengamanan.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto, mengatakan ratusan petugas keamanan gabungan itu disebar di tiga pos pengamanan, satu pos terpadu, satu pos pelayanan dan titik strategis lainnya untuk menjaga keamanan selama momen nataru di Malang.

“Juga akan ada patroli keamanan gabungan skala besar dengan melibatkan lintas agama untuk memantau keamanan,” kata Budi Hermanto di Malang, Rabu, 22 Desember 2021.

Sebanyak 600 personel keamanan gabungan itu 350 personel di antaranya dari Polri, sisanya dari TNI, petugas Pemkot Malang relawan komunitas sosial hingga dari ormas lintas agama. Termasuk menerjunkan unit K-9 atau anjing pelacak.

Pada Senin lalu, total sudah ada 80 gereja menyampaikan informasi rencana menggelar peribadatan natal secara fisik. Pengurus gereja juga diminta membentuk Satgas Covid-19 dengan jumlah jemaat hanya boleh 50 persen dari kapasitas maksimal.

Seluruh pengurus gereja di Malang itu diminta segera menginformasikan jadwal peribadatannya. Agar mempermudah koordinasi dan penempatan personel pasukan keamanan. Kepolisian juga berkoordinasi dengan Densus 88 dan BNPT soal potensi ancaman terorisme.

“Kami juga akan melibatkan para tokoh agama. Kai berharap semua ikut terlibat menjaga suasana Malang selalu kondusif,” ucap Budi Hermanto.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Ada Pos Penyekatan

Polresta Malang Kota memastikan tak akan ada pos penyekatan selama nataru. Sedangkan rekayasa lalu lintas, segera dikaji melibatkan banyak pihak. Bila ada kemungkinan rekayasa lalu lintas, maka segera diumumkan ke publik.

“Bila ada rekayasa lalu lintas tentu segera diinformasikan melalui media sosial dan lainnya ke masyarakat,” ujar Budi.

Selain itu, keberadaan kamera CCTV milik Dinas Perhubungan dan Dinas Kominfo Kota Malang di berbagai titik sudut kota juga sangat membantu pengamanan. Tidak hanya memantau situasi lalu lintas, tapi juga dapat meminimalisir potensi gangguan keamanan.

“Tentu keberadaan kamera itu sangat membantu kami dalam pengamanan,” kata Budi Hermanto.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.