Sukses

Jelang Tutup Tahun, Eri Cahyadi Lantik Massal 1.400 Pejabat Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik 1.400 pejabat pada pengujung tahun 2021. Pelantikan dilakukan karena adanya perubahan reformasi birokrasi.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melantik 1.400 pejabat pada pengujung tahun 2021. Pelantikan  dilakukan karena adanya perubahan reformasi birokrasi.

Menurut Eri, pelantikan ini salah satunya untuk menyesuaikan perubahan nama organisasi perangkat daerah (OPD) sesuai struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) baru pada awal Januari 2022.

Eri Cahyadi mengatakan, perubahan reformasi birokrasi yang dimaksud adalah pertama, adanya perubahan nomenklatur pada eselon IV yang menjadi koordinator.

Kedua, terkait pengurangan yang awalnya empat kepala seksi di kecamatan, sekarang menjadi tiga.

Selain itu, Wali Kota Eri menyatakan pelantikan ini juga dilakukan karena adanya penggabungan sejumlah OPD sesuai dengan SOTK baru. Sehingga beberapa pejabat, ada yang masih tetap menjabat sebagai struktural atau sebaliknya. 

"Dari sini muncul ada yang tetap lanjut jadi struktural dan tidak karena penggabungan-penggabungan (OPD) ini," ujarnya, Jumat (31/12/2021), dikutip dari Antara.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini memastikan bahwa para pejabat yang dilantik hari ini adalah mereka yang memiliki nilai tinggi dari hasil tes asesmen. 

"Jadi, mereka yang punya nilai tinggi di antara asesmen, sampai semua jabatan terpenuhi," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sesuai Kompetensi

Oleh sebab itu, Eri kembali menegaskan bahwa para pejabat yang baru saja dilantik ini bukan karena memiliki kedekatan dengan wali kota, tetapi mereka memang berkompeten sesuai dengan nilai dari hasil asesmen.

"Tetapi akan saya buatkan nilai kontrak kerja output, outcome akan ditandatangani. Kalau tidak sesuai, ya harus berhenti. Yang saya harapkan hasil asesmen sesuai di lapangan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.