Sukses

Mengenang Prajurit KRI Nanggala 402 di Hari Dharma Samudera ke-60

Yudo mengatakan, acara tabur bunga ini untuk menghargai jasa para pahlawan, terutama pahlawan laut yang telah gugur dalam berjuang menegakkan kedaulatan NKRI.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menggelar upacara tabur bunga dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera ke-60 di Geladak KRI Wahidin Sudirohusodo WSH - 991 yang berlayar dari Dermaga Madura Koarmada II Surabaya.

Yudo mengatakan, acara tabur bunga ini untuk menghargai jasa para pahlawan, terutama pahlawan laut yang telah gugur dalam berjuang menegakkan kedaulatan NKRI. Serta untuk menumbuhkan semangat para prajurit laut saat ini untuk terus menjaga kedaulatan NKRI.

“Termasuk para prajurit di KRI Nanggala 402 yang operasi latihan di Laut Bali telah gugur dan tentunya juga masuk di dalam acara ini. Kita hormati, kita hargai perjuangan mereka sekaligus pengingat jasa 53 prajurit yang telah gugur tersebut,” katanya, ditulis Senin (17/1/2022).

Prosesi upacara tabur bunga ini dilakukan di atas KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang berlayar melintasi perairan di sekitar Selat Madura.

Hari Dharma Samudera juga dilakukan untuk memperingati peristiwa heroik Komodor Yos Sudarso yang gugur sebagai pahlawan. Sejarah singkatnya yakni pada tanggal 15 Januari 1962, 3 kapal cepat RI berjuang untuk merebut Irian Barat dari tangan penjajah Belanda. Tiga kapal tersebut yakni Kapal RI Macan Tutul, Macan Kumbang, dan Harimau.

Ketiga kapal tersebut tiba-tiba diikuti oleh dua pesawat terbang Belanda, disusul dua kapal musuh berjenis Destroyer dan Freegat. Yang kemudian menembakkan peluru tajam dan suar ke ketiga kapal cepat RI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gugurnya Yos Sudarso

Dalam keadaan darurat, Komodor Yos Sudarso yang berada di Kapal RI Macan Tutul mengambil alih pimpinan. Ia segera memerintahkan tembakan balasan dan manuver perlawanan untuk mengecoh musuh. Hal ini membuat tembakan musuh terpusat di KRI Macan Tutul dan dua kapal lainnya dapat diselamatkan.

Namun karena kalah persenjataan, perlawanan menjadi tidak seimbang. Sehingga peristiwa tersebut mengakibatkan tenggelamnya kapal RI Macan Tutul dan gugurnya Komodor Yos Sudarso beserta sekitar 25 ABK kapal RI Macan Tutul.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.