Sukses

Harga Rumah Subsidi di Jatim Diusulkan Naik 7 Persen, Begini Alasannya 

Andi menjelaskan inflasi tersebut adalah inflasi di bidang konstruksi yang pada 2021 tercatat sebesar 14 persen.

Liputan6.com, Surabaya - Harga rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jatim diusulkan naik sebesar 7 persen tahun ini.

"Kami berharap pada 2022 harga rumah subsidi ada kenaikan. Kami mengusulkan kenaikan 7 persen berarti Rp 162 juta dari harga yang selama ini, yakni Rp 155 juta berdasarkan tingkat inflasi," kata Sekretaris Real Estate Indonesia (REI) Jatim Andi Rahmean Pohan, dikutip dari Antara, Sabtu (12/2/2022).

Andi menjelaskan inflasi tersebut adalah inflasi di bidang konstruksi yang pada 2021 tercatat sebesar 14 persen.

"Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR selama ini melihat inflasi secara keseluruhan yang nilainya sebesar 3 sampai 4 persen. Tapi, dari keseluruhan itu ada bawang, cabai yang tidak berhubungan langsung dengan konstruksi. Sedangkan di konstruksi, komponen besi mengalami inflasi tinggi sekali," ujarnya.

Menurutnya, usulan kenaikan 7 persen tersebut adalah angka moderat karena kalau dihitung, kenaikan yang disebabkan inflasi pada sektor konstruksi mungkin bisa 20 persen.

"Tetapi, kami tahu bahwa daya beli masyarakat belum meningkat 100 persen yang disebabkan oleh adanya pandemi," katanya.

Usulan tersebut sejauh ini belum disetujui pemerintah. Meski belum disetujui, ia memandang tidak akan berdampak dan mengganggu proyek pembangunan rumah tahun ini.

"Namun, dari segi pengusaha akan sedikit mengerem laju penjualan. Dengan asumsi dia harus berhitung terhadap komponen-komponen biaya yang mengalami kenaikan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Konstribusi Signifikan

Andi berharap dalam satu bulan ke depan keputusan tentang kenaikan harga rumah dan juga pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bisa keluar.

Menurut ia, kontribusi REI bagi pembangunan perumahan subsidi yang dicanangkan pemerintah cukup signifikan. Dari target 1 juta rumah murah bersubsidi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, REI menyumbang sekitar 30 hingga 35 persen dari daya serap pasar yang ada.

"Kami berharap tahun ini bisa membangun 12 ribu hingga 15 ribu unit rumah," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.