Sukses

Inkoppas Ajukan Jadi Distributor Daging Kerbau Impor dari India

Andrian Lame Mengutarakan, pemerintah perlu mengambil langkah dengan mensubtitusi dengan kerbau India, yang hampir sama dagingnya dengan sapi Sumbawa struktur seratnya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Bidang Antar Lembaga Induk Koperasi Pasar (Inkoppas) Andrian Lame Muhar berharap pemerintah turun tangan mengatasi tingginya harga daging di pasaran saat Ramadan kali ini.

Dia menyebut menyebut, minggu pertama Ramadhan harga daging sudah mencapai Rp 130 ribu dan bukan tidak mungkin akan terus naik hingga Rp 150 ribu menjelang Lebaran nantinya.

"Pemerintah sekarang sudah mengimpor subtitusinya daging sapi dengan kerbau India yang di inisiasi Bulog. Saya dapat info minggu kedua April datang kontainer daging kerbaunya. Mudah-mudahan bisa menstabilkan harga daging," ujarnya, Selasa (5/4/2022).

Andrian Lame Mengutarakan, pemerintah perlu mengambil langkah dengan mensubtitusi dengan kerbau India, yang hampir sama dagingnya dengan sapi Sumbawa struktur seratnya.

Inkoppas sendiri sudah mengajukan surat permohonan menjadi distributor daging kerbau India. Pihaknya mengajukan 10 ribu ton, jauh diibawah kebutuhan di koppas- koppas yang sekitar 70 ribu ton.

"Kita juga sudah mengajukan dan juga berkomunikasi beberapa partner kita yang juga mengajukan distribusi daging kerbau dari India ini. Apabila mereka sudah datang lebih dahulu, berharap bisa membantu Inkoppas buat menyalurkan ke pasar- pasar yang di bawah naungan kami," sambungnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggemukan

Andrian Lame membeberkan alasan kenapa daging lokal cenderung tidak laku. Yang membuat mahal, kata dia, daging lokal ketika potong, kulit dikupas, kepala dicopot hanya menghasilkan daging 45%. Sehingga harga dari harga daging sapi 50 ribu itu untuk harga daging Sapi.

"Sedangkan daging kerbau India harga 60 ribu itu daging semua, 60 ribu bisa dijual semua," jelasnya.

Pihaknya sering komplain kenapa Kementrian Pertanian tidak membantu peternak sapi supaya bisa meningkatkan hasil peternakan mereka. "Kan kita bisa seperti di Australia meningkatkan hasil peternakan sehingga hasil sapi itu daging semua," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.