Sukses

Tips 3J ala Pakar Unair agar Asam Lambung Tidak Naik Saat Puasa

Ada beberapa makanan tertentu yang dapat mempengaruhi terhadap lambung. Misalnya makanan pedas dan kecut yang dapat memberikan iritan secara langsung kepada lambung.

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Rektor Bidang Internasionalisasi, Digitalisasi dan Informasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Muhammad Miftahussurur menjelaskan, asam lambung kerap naik saat puasa yang disebabkan perut dalam keadaan kosong.

Miftah menjelaskan, dalam memilih makanan untuk berbuka ataupun sahur, umat muslim yang berpuasa disarankan tetap memperhatikan 3J (jenis, jumlah dan jadwal).

“Saya sangat sering menganjurkan kepada pasien untuk yakin bahwa dengan berpuasa akan dapat mengurangi atau bahkan menyembuhkan keluhan gangguan lambung. Asalkan dilaksanakan dengan sebenar-benarnya sesuai anjuran,” ujarnya, Selasa (5/4/2022).

Jadwal makan dapat dicontohkan pada saat berbuka dengan mendahulukan takjil sebagai makanan pembuka supaya tidak memberikan tekanan berlebih pada lambung. Kemudian diikuti dengan makan besar yang tidak terlalu kenyang dan ditutup dengan sahur.

“Kebiasaan-kebiasaan seperti itu yang sering menjadi permasalahan. Tidak sahur, makan sebelum tidur sehingga gangguan lambung menjadi kambuh,” ucap Miftah.

Ada beberapa makanan tertentu yang dapat mempengaruhi terhadap lambung. Misalnya makanan pedas dan kecut yang dapat memberikan iritan secara langsung kepada lambung. Selain itu, susu dan santan yang dapat memperlambat peristaltik usus untuk mengosongkan makanan.

“Kita juga mengenal makanan yang dapat menghasilkan banyak gas. Dalam istilah jawa dikenal dengan polo pendem seperti kacang-kacangan, ketela dan sebagainya," ucap Miftah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hindari Stres

"Oleh karena itu komposisi makanan saat berbuka atau sahur menjadi sangat penting di luar tentang pentingnya kita mengkonsumsi sayur dan buah baik secara kuantitas dan kualitas serta tentunya konsumsi air yang cukup,” tambah Miftah.

Untuk serat, Miftah menganjurkan agar dapat melakukan kunyahan yang lebih banyak. Agama menganjurkan untuk mengunyah diatas 30 kali agar lambung tidak bekerja terlalu keras, terutama pada saat berpuasa.

Miftah menegaskan agar berpuasalah sesuai dengan esensi yang telah dianjurkan oleh agama. “Atur pola makan, hindari kondisi stres sehingga gangguan lambung saat berpuasa dapat teratasi,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.