Sukses

Ngabuburit di Kota Madiun Wajib Terapkan Prokes, Satpol PP Mengawasi

Operasi yustisi Satpol PP Kota Madiun itu digelar secara intensif demi mencegah kerumunan dan mengawasi masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Liputan6.com, Madiun - Petugas Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kota Madiun, Jawa Timur merutinkan operasi yustisi untuk mengawasi warga saat melakukan aktivitas ngabuburit menjelang berbuka puasa.

Operasi yustisi Satpol PP Kota Madiun itu digelar secara intensif demi mencegah kerumunan dan mengawasi masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Selama bulan puasa, kami fokus sore waktu ngabuburit menunggu saat berbuka puasa," ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Kota Madiun Sunardi Nurcahyono di Madiun, Rabu (6/4/2022), dilansir dari Antara.

Menurut dia, operasi yustisi melibatkan petugas gabungan dari satpol PP, TNI/Polri, dan satuan linmas. Total ada 25 personel yang menyasar sejumlah tempat keramaian. Terutama alun-alun, pusat kegiatan perekonomian, serta lapak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami juga datangi ruang terbuka hijau atau taman-taman kota yang dimungkinkan ramai sebagai tempat berkumpul warga untuk ngabuburit," ucap dia.

Dalam kegiatan tersebut, pihaknya memberi pembinaan dan imbauan ke warga untuk disiplin prokes, utamanya memakai masker dengan tepat.

Dengan disiplin prokes, harapannya penularan COVID-19 dapat dicegah. Sesuai data, di Kota Madiun kasus COVID-19 hingga Rabu (6/4) telah mencapai 10.097 orang. Dari jumlah itu, 9.525 orang di antaranya telah sembuh, empat orang masih dalam perawatan, 22 orang isolasi mandiri, dan 546 orang meninggal dunia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Patroli Tempat Hiburan Malam

Sedangkan, jumlah konfirmasi baru pada hari Rabu (6/4) tercatat satu orang, sembuh delapan orang, dan pelacakan sebanyak 19 orang.

Selain memantau ngabuburit, setiap malam timnya juga melakukan patroli keliling ke tempat hiburan malam (THM). Itu dilakukan untuk memastikan lokasi tersebut tutup hingga 8 Mei mendatang sesuai aturan yang berlaku.

"Termasuk usaha permainan ketangkasan elektronik, biliar, dan tempat game online. Semua THM harus tutup untuk menghormati umat muslim dalam menjalankan ibadah puasa," ujar dia.

Ia menambahkan, aktivitas pemantauan THM juga dilakukan pada siang hari. Hal itu sebab, dikhawatirkan tetap beroperasi secara diam-diam.

"Sesuai aturan, semua pengelola THM sudah kami minta agar tidak buka sampai 8 Mei mendatang," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.