Sukses

Lagi, Wanita di Banyuwangi Tewas Tertabrak Kereta Api

Korban berinisial AN (34) warga Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Liputan6.com, Banyuwangi Seorang wanita di Banyuwangi tewas tertabrak kereta api Wijaya Kusuma, Senin (11/4/2022) pagi hari.

Ia tertabrak saat tengah melintas di lintasan petak jalan Kalisetail Temuguruh KM 60+6 di Dusun Krajan Kulon, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu.

Korban berinisial AN (34) warga Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon, Banyuwangi.

Kapolsek Sempu AKP Karyadi Mengatakan, semula polisi kesulitan mengungkap identitas korban. Hal itu karena saat ditemukan tidak ada identitas yang tertaut ditubuh korban.

"Jenazah sempat kami titipkan di RSUD Genteng," kata AKP Karyadi, Senin (11/4/2022)

Sekitar 8 jam berselang, banyak warga yang datang untuk menanyakan ciri-ciri korban. Alhasil terungkaplah bila korban adalah AN, perempuan 34 tahun asal Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon.

"Keterangan dari keluarga bahwa korban memiliki riwayat gangguan jiwa dan sejak semalam lalu sudah tidak pulang ke rumah," ujarnya.

Jenazah kini telah dibawa pulang oleh para kerabat. Keluarga menerima ikhlas kepergian korban.

"Saat ini korban sudah dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan," tandasnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan KAI

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Tohari menghimbau masyarakat tidak beraktivitas di Kawasan rel Kereta Api. Sebab hal itu sangat membahayakan.

“Kami mengimbau dan meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak menggunakan rel Kereta Api untuk beraktivitas sehari- hari. Sebab itu sangat berbahaya,”ujar Tohari.

Kata Tohari, hingga April 2022 ini sudah terjadi kecelakaan sebanyak 18 kejadian. Dengan rincian di Kabupaten Probolinggo 5 kejadian, 6 orang meninggal dunia. Lumajang 1 kejadian, Jember 4 kejadian 1 orang meninggal dunia. Banyuwangi 6 kejadian 3 orang meninggal dunai dan Pasuruan 2 kejadian 1 orang meninggal dunia.

“Ini angka yang cukup tinggi sehingga kami harap ini tidak bertambah lagi,”papar Tohari

Tohari menambahkan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terkait bahayanya beraktivitas di perlintasan rel kereta api.

“Kami akan terus sosialisasikan akan bahaya perlintasan  kereta api untuk aktivitas masyarakat,”pungkas Tohari.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.