Sukses

Banyuwangi Siagakan Petugas Kebersihan Selama Liga Selancar Dunia 2022

Menjelang perhelatan ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour, Banyuwangi menyiapkan segala keperluan. Salah satunya adalah penyiagaan petugas kebersihan.

Liputan6.com, Banyuwangi - Menjelang perhelatan ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surf League (WSL) Championship Tour atau Liga Selancar Dunia 2022, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyiapkan segala keperluan. Salah satunya dengan penyiagaan petugas kebersihan.

WSL Championship Tour akan dibuka pada 27 Mei. Ajang surfing internasional tersebut akan berakhir pada 6 Juni 2022. Pemkab Banyuwangi menyiagakan petugas kebersihan selama ajang berlangsung.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi Dwi Handayani menyebut ada dua tempat nantinya yang menjadi pusat para pengunjung. Masing-masing Pantai Plengkung dan Pantai Pancur yang masih berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

"Setiap hari kita tidak menunggu selesainya kegiatan, baru kita bersihkan. Jadi kita ada 10 orang tenaga DLH yang stand by mulai pagi dan sore untuk membersihkan sampah yang ada di Plengkung dan Pantai Pancur," kata Dwi Handayani, Kamis (19/5/2022).

Dia melanjutkan, pihaknya juga menyiapkan kontainer amrol sampah yang dipasang di Pantai Pancur. Selain itu, tempat sampah juga disediakan di empat penginapan yang diperuntukkan para peserta peselancar di kawasan setempat.

"Selanjutnya tiap hari kita angkut ke TPA. Sehingga tidak sampai sampah itu membludak di sana. Jadi tidak menunggu akhir kegiatan baru kita bersihkan," bebernya.

Yani juga menyampaikan, sebelum ajang WSL Championship Tour digelar. DLH bersama Sungai Watch membersihkan sampah di beberapa sungai yang menuju Pantai Plengkung.

"Bersih-bersih sungai ini nanti dimulai pada 20-26 Mei. Jangan sampai nanti ada sampah yang mengganggu para peserta selancar," katanya.

Pembersihan ruas jalan sepanjang 7 kilometer menuju Pantai Plengkung juga dilakukan, menyambut para peselancar top dunia hingga pengunjung.

"Mulai kemarin kita juga sudah melakukan pembersihan untuk pemotongan rumput dan batu-batu yang ada di tepi tepi jalan. Termasuk lokasi WSL di Plengkung," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Salah Satu Ombak Terbaik Dunia

World Surf League (WSL) Championship Tour sendiri adalah ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia.

Liga selancar paling prestisius di dunia ini telah dihelat sejak 1976, dan hanya diikuti peselancar profesional terbaik dunia untuk mengejar predikat sebagai yang terbaik dari yang terbaik di seluruh jagat. Ajang ini disiarkan ratusan televisi internasional.

Soal lokasi, yaitu Pantai Plengkung (G-Land) memang dikenal sebagai surga bagi peselancar dunia.

Dengan ketinggian ombak 6-8 meter dan panjang 2 kilometer, pantai ini menjadi destinasi impian para peselancar di seluruh dunia.

Gelombang di G-Land seringkali dapat membentuk tabung air yang hampir sempurna, di mana foto aksi peselancar di dalamnya kerap viral di berbagai belahan dunia.

3 dari 3 halaman

Rumah Bagi 700 Jenis Flora

TN Alas Purwo menjadi rumah bagi 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptile. Sejak 2018, akses jalan utama di kawasan ini telah diaspal. Sejumlah fasilitas juga telah dibangun untuk menambah kenyamanan pengunjung.

Di TN Alas Purwo, wisatawan akan merasakan petualangan seru. Memasuki kawasan tersebut, pengunjung disambut rimbunan pohon. Di sana terdapat Situs Kawitan, pura umat Hindu. Dalam bahasa Jawa, Kawitan berarti ”awal mula”. Ini merujuk pada keyakinan bahwa Alas Purwo dipercaya sebagai tanah yang pertama kali ada saat penciptaan Jawa.

Di Alas Purwo juga terdapat banyak gua, salah satunya Gua Istana yang disebut memiliki kegelapan abadi dan banyak didatangi tokoh-tokoh spiritual.

“Dengan keunggulan destinasi itulah, WSL bukan semata-mata ajang selancar semata, tetapi juga bagian dari pemulihan untuk membangkitkan kembali sektor wisata,” papar Bupati Ipuk.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.