Sukses

Diduga Depresi, Warga Banyuwangi Ditemukan Gantung Diri di Pohon Alpukat

Warga Banyuwangi ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon Alpukat, Sabtu (21/5/2022). Alasan korban gantung diri diduga karena terbelit permasalahan keluarga.

Liputan6.com, Banyuwangi - Warga Banyuwangi berinisial BU (51) ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon Alpukat, Sabtu (21/5/2022). Warga Lingkungan Secang, Kalipuro, Banyuwangi gantung diri diduga karena terbelit permasalahan keluarga.

Kabag Humas Polresta Banyuwangi, Iptu Lita Kurniawan mengatakan, insiden gantung diri itu pertama kali diketahui oleh tetangga korban bernama Bunali saat tengah mencari rumput.

Saat sedang berada di kebun kopi, Bunali dibuat terkejut setelah melihat korban tergantung dengan seutas tali tampar di sebuah pohon Alpukat.

"Selanjutnya saksi melaporkan insiden itu ke pihak keluarga dan pihak kelurahan yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek. Polisi langsung menuju TKP," kata Lita di Banyuwangi, Minggu (22/5/2022).

Dari informasi yang ia terima, korban telah meninggalkan rumah sejak satu hari sebelum kejadian.

“Sebelum peristiwa gantung diri itu ternyata korban sudah meninggalkan rumahnya. Perginya korban ini tanpa pamit, sehingga keluarganya kebingunan mencari korban,” tambah Lita.

Sebelumnya keluarga telah meminta pertolongan ke warga untuk membantu mencari keberadaan korban. Korban baru ditemukan keesokan hari sudah dalam keadaan tewas.

"Diduga korban bunuh diri karena permasalahan keluarga, sebelum meninggalkan rumah korban bertengkar dengan istri," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasil Pemeriksaan

Insiden ini murni peristiwa bunuh diri. Dari hasil pemeriksaan luar dari Puskesmas Klatak di tubuh korban tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan.

"Keluarga menerima atas meninggalnya korban. Keluarga menolak melakukan otopsi dan meminta untuk segera dimakamkan," tandasnya.

Korban kemudian dibawa ke rumahnya, untuk dimakan di tempat pemakaman umum setempat,”Karena keluarga korban menolak untuk di autopsy, maka jenazah korban langsung di serhakan  untuk segera dimakamkan di pemakaman umum setempat,” pungkas Lita.

3 dari 3 halaman

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.