Sukses

OTCA Bongkar Rahasia Cara Mudah Berkarir di Jerman

Menurut Iqbal, saat ini masih sedikit masyarakat Indonesia yang melanjutkan studi dan karir di Jerman dibanding dengan pendatang dari negara lain.

Liputan6.com, Jakarta - Di era globalisasi ini, penguasaan bahasa asing mutlak diperlukan sebagai salah satu kunci meraih kesuksesan. Selain Bahasa Inggris, bahasa asing lain juga harus dikuasai. Salah satunya adalah Bahasa Jerman.

Belajar Bahasa Jerman sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Bahkan kini, pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Pandemi COVID-19 telah mengubah cara belajar dari tatap muka menjadi dalam jaringan (daring) atau online. One Third Consulting & Abroad (OTCA) pun tak ketinggalan untuk bertransformasi dengan cara seperti ini.

“Kalau kita ambil positifnya, ada hikmah di balik pandemi. Semua orang bisa lebih mudah untuk belajar tanpa terbatas ruang dan waktu. Karena itu, kami mengajak masyarakat untuk maju bersama lewat penguasaan bahasa asing, termasuk Bahasa Jerman,” ujar CEO OTCA Mochamad Iqbal, Selasa (14/6/2022).

Mahir Bahasa Jerman, lanjut Iqbal, akan sangat mendukung karir seseorang. Apalagi para tenaga kerja asal Indonesia yang bisa Bahasa Jerman berkesempatan untuk bekerja di Negeri Panzer dengan gaji yang sangat besar.

Menurut Iqbal, saat ini masih sedikit masyarakat Indonesia yang melanjutkan studi dan karir di Jerman dibanding dengan pendatang dari negara lain. Beberapa penyebabnya adalah kurangnya akses dan sebaran informasi serta adanya pemikiran yang salah bahwa untuk melanjutkan studi dan karir di Jerman itu perlu biaya mahal dan sulit untuk diterima.

“OTCA hadir untuk memberi edukasi dan menghapus stigma tersebut. Faktanya kuliah di Jerman itu sangat terjangkau bahkan sangat kompetitif bila dibandingkan dengan kuliah di Indonesia. Kuliah tidak sesulit yang dibayangkan," ujarnya

Jerman sendiri memiliki beberapa program yang bisa diikuti orang-orang dari negara lain, yaitu Ausbildung, Aupair, dan FSJ/BFD. Ausbildung merupakan program sertifikasi keahlian selama 3 tahun di Jerman untuk belajar gastronomi, keperawatan, dan perhotelan dengan sistem 3 hari belajar dan 3 hari bekerja.

Aupair adalah program pertukaran budaya dan berlatih menjadi baby sitter atau pengasuh anak, dengan tujuan memperlancar Bahasa Jerman. Adapun lewat program FSJ/BFD, orang bisa bekerja di berbagai kegiatan sosial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Terjangkau

“Kami memiliki beberapa partner di Jerman sehingga lulusan OTCA bisa mudah mengikuti program-program tersebut. Tapi kemampuan Bahasa Jerman mereka minimal harus intermediate atau level B1. Sesuai standar di Eropa, ada 6 level pembelajaran di OTCA, yaitu level A1-A2, B1-B2, dan C1-C2. Semuanya dilakukan dengan interaktif,” lanjut Iqbal.

Iqbal menambahkan, biaya kursus Bahasa Jerman di lembaga yang baru berdiri pada September 2020 itu cukup terjangkau, yakni hanya Rp597 ribu per bulan (12 sesi). Setiap level, peserta akan belajar selama 4 bulan untuk kelas extensive. Sementara untuk kelas intensif, biayanya Rp1 jutaan per bulan dengan masa belajar selama 2 bulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.