Sukses

PMK Makin Merebak di Probolinggo, Daging dan Susu Sapi Tetap Aman Dikonsumsi

Menurut Niko, virus PMK ini akan mati pada PH dibawah 6 derajat celcius dan diatas PH 9 derajat Celcius. Selain itu, virus ini juga akan mati apabila terkena cairan disinfektan.

Liputan6.com, Probolinggo - Dinas Pertanian (Diperta) Kabupaten Probolinggo merilis ternak yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai 3.987 ekor. Dari jumlah tersebut untuk sapi potong 3.677 ekor, sapi perah 285 ekor, domba 21 ekor dan kambing 4 ekor .

Sementara populasi ternak di Kabupaten Probolinggo untuk sapi potong sebanyak 312.932 ekor, sapi perah sebanyak 8.154 ekor, domba sebanyak 75.721 ekor dan kambing sebanyak 54.923 ekor.

Meski PMK semakin meluas, Medik Veteriner Muda Diperta Kabupaten Probolinggo Nikolas Nuryulianto meminta masyarakat tidak takut memakan produk hewan mulai daging, susu dan olahannya seperti yogurt.

“Apabila produk hewan itu dimasak dengan baik dan cara-cara tertentu, Insya Allah aman dan tidak akan membahayakan kepada manusia. Contohnya, daging itu harus direbus dulu sampai mendidih selama 15 hingga 30 menit, baru boleh dimakan,” katanya, Jumat (3/6/2022).

Menurut Niko, virus PMK ini akan mati pada PH dibawah 6 derajat celcius dan diatas PH 9 derajat Celcius. Selain itu, virus ini juga akan mati apabila terkena cairan disinfektan.

“Kami imbau masyarakat apabila membeli daging di pasar tradisional, susu dan olahannya tidak perlu takut. Karena semua pelaku usaha Insya Allah sudah mengerti terkait dengan pengolahan produk hewan,”tambah Niko.

“Jadi pada ibu-ibu jangan mencuci produk hewan seperti daging kalau beli di pasar tradisional, tetapi harus langsung direbus selama 15 hingga 30 menit agar virusnya mati,” jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Kasus Pada Manusia

Terkait susu Niko menerangkan kalau membeli susu biasanya langsung direbus sampai 70 derajat selama 15 menit sambil diaduk-aduk supaya tidak hangus. Itupun tidak akan membahayakan kepada manusia yang meminumnya.

“Sejauh ini di Indonesia dari 1990 hingga saat ini masih belum ditemukan kasus kepada manusia karena PMK ini tidak menular kepada manusia, asalkan tidak memakan produk hewan yang masih mentah,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.